7 Cara Jitu Bertahan di Tengah Krisis Usaha

7 Cara Jitu Bertahan di Tengah Krisis Usaha

Semenjak merebaknya virus Covid-19 di seluruh dunia, sudah begitu banyak segmen yang mendapatkan imbas negatif. Salah satunya pada segmen bisnis. Bisnis di tengah krisis seperti ini memang harus memiliki ketahanan yang sangat baik agar bisa terus bertahan dan bangkit.

Tidak hanya segelintir pebisnis yang merasakan dampak negatif dari virus ini. Akan tetapi, hampir semua lapisan bisnis merasakannya. Mulai dari bisnis UMKM, start-up, hingga bisnis besar yang sudah memiliki nama mentereng. Lantas, bagaimana cara jitu untuk bertahan di tengah krisis usaha?

Cara Jitu Mempertahankan Bisnis di Tengah Krisis

Datangnya wabah Covid-19 membuat banyak pebisnis kelabakan. Mereka berusaha mengerahkan berbagai macam cara agar usahanya bisa terus bertahan dan bangkit dari pandemi yang menyengsarakan ini. Lalu, seperti apa cara jitu agar bisnis mampu bertahan di tengah krisis melanda?

1. Senantiasa Menerapkan Pemasaran yang Hemat Budget

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk bertahan bagi bisnis di tengah krisis ialah senantiasa menerapkan pemasaran yang hemat budget. Pebisnis bisa coba memangkas biaya pemasaran dengan berbagai strategi sehingga bisa lebih menghemat pengeluaran.

Misalnya, pemasaran dengan menggunakan metode digital. Tidak ada salahnya coba memanfaatkan platform media sosial untuk melakukan promosi bisnis seperti halnya menggunakan Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan sebagainya.

Bahkan saat ini sudah banyak platform media sosial yang menyediakan lapak untuk berbisnis. Dengan melakukan pemasaran menggunakan metode digital, maka secara tidak langsung bisa memangkas budget pemasaran secara konvensional atau door to door.

Di samping platform media sosial, pebisnis juga bisa memanfaatkan situs website untuk melakukan pemasaran digital. Gunakan praktisi SEO yang bisa membantu pebisnis untuk mengoptimalkan situs mereka.

Baca juga: Strategi Digital Marketing Untuk Memasarkan Produk UKM

2. Lebih Berfokus pada Hal-hal Fundamental

Di tengah masa krisis tentu pebisnis harus lebih berfokus kepada hal-hal fundamental. Jangan sembarangan dalam membuang-buang budget tanpa bisa mengembalikannya dengan baik. Pebisnis bisa coba mengecek pengeluaran secara berkala.

Dengan demikian, maka akan ketahuan budget mana saja yang dirasa efektif dikeluarkan dan budget mana saja yang seharusnya bisa tidak dikeluarkan bahkan dihentikan pengeluarannya. Hal ini tentu akan sangat mampu membantu manajemen keuangan bisnis secara efektif.

Selain itu, jangan lupa untuk senantiasa mengelola relasi secara baik dengan para pelanggan. Ini penting agar para pelanggan juga masih terus bisa menaruh kepercayaan pada produk bisnis tersebut dan tidak beralih ke competitor.

Jika pebisnis bisa berfokus pada hal-hal yang fundamental, maka bisnis tersebut bisa tetap bertahan di tengah krisis. Bahkan tidak sulit rasanya bagi bisnis untuk bangkit setelah mengalami keterpurukan akibat pandemi.

3. Tetap Terkoneksi dengan Rekan-rekan

Meskipun berada di tengah krisis lantas bukan berarti harus memutuskan koneksi dengan rekan-rekan, terutama rekanan bisnis. Tetap terkoneksi dengan rekan-rekan juga bisa menjadi strategi terbaik agar bisnis di tengah krisis bisa terus bertahan.

Pebisnis bisa menghubungkan bisnis dengan asosiasi perdagangan maupun UMKM. Dengan saling terkoneksi maka bisa saling bertukar pikiran mengenai strategi seperti apa yang bisa dilakukan agar bertahan di tengah krisis.

Saling bertukar pikiran tentu bisa membantu bisnis agar bisa keluar dari zona keterpurukan. Seperti yang dikatakan oleh Lois Wyse, teman yang baik adalah yang berhubungan dengan kehidupan, ikatan masa lalu, jalan ke depan dan kunci kewarasan dari dunia yang gila.

Karena itulah sebaiknya tetap selalu terkoneksi dengan rekan-rekan sekalipun berada di tengah masa sulit. Dengan saling berbagi cerita, maka tidak sulit rasanya untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan.

Baca juga: 5 Tips Membagun Relasi di Komunitas Bisnis Online

4. Temukan Peluang di Luar Zona Nyaman

Cara jitu lainnya yang bisa dilakukan agar bisnis bisa senantiasa bertahan hingga keluar dari masa sulit adalah dengan coba menemukan peluang di luar zona nyaman. Jadi, jangan hanya tinggal dalam keterpurukan saja. Cobalah untuk menemukan alternatif lain.

Pada umumnya bisnis kecil atau UMKM hanya berfokus pada sektor lokal saja. Padahal jika keluar dari zona tersebut, maka bisa membuka peluang lain yang jauh lebih gemilang. Misalnya, dengan merambah ke sektor nasional dan global.

Dengan merambah ke sektor lain yang lebih luas, maka ini akan mampu mendatangkan potensi keuntungan menjanjikan. Caranya pun tidak sulit. Salah satunya dengan memanfaatkan metode promosi secara digital.

Gunakan semua komponen pemasaran digital yang ada. Mulai dari platform media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, hingga membuat toko online. Semakin luas jangkauan bisnis, maka semakin berpeluang pula untuk memperoleh keuntungan menjanjikan.

5. Jangan Lupa Beri Pengertian pada Karyawan

Memberikan pengertian pada karyawan juga sangat penting dilakukan. Hal ini bertujuan agar mereka tidak panik, cemas, atau mengkhawatirkan nasib mereka dalam bisnis tersebut. Coba ajak bicara karyawan dengan baik-baik terkait permasalahan bisnis yang tengah dirasakan.

Dengan mengajak mereka berdiskusi bersama, maka hal ini juga bisa sekaligus membuat mereka merasa dihargai untuk terlibat dalam bisnis tersebut. Ajak mereka untuk sama-sama saling bahu-membahu demi keberlangsungan bisnis sehingga mampu tetap bertahan dan bangkit.

Beri edukasi dan semangat pada mereka agar sama-sama mampu menggenjot bisnis sehingga tidak akan gulung tikar di tengah masa krisis. Saling bahu-membahu seperti ini tentunya akan berdampak baik bagi bisnis.

Jika sama-sama masih mengutamakan ego, bukan tidak mungkin pemutusan hubungan kerja hanya menjadi ancaman saja. Karena itulah lupakan sejenak permasalahan lainnya dan terus fokus untuk keluar dari masa sulit.

6. Kampanyekan Bisnis Secara Dinamis

Bisa bertahan di tengah masa krisis sampai kembali ke alur seperti semula memang menjadi salah satu tujuan bagi pebisnis. Salah satu caranya adalah dengan mengkampanyekan bisnis secara dinamis.

Misal, bisnis yang dijalankan adalah bisnis yang bergerak di bidang makanan. Agar tetap bisa terus bertahan, maka cobalah untuk memberikan promo terbaik seperti bebas biaya pengantaran sampai ke lokasi dengan kisaran jarak tertentu.

Jika bisnis yang dijalankan bergerak di bidang internet, maka bisa memberikan layanan tambahan seperti promo menarik bagi para pelajar dan mahasiswa dengan potongan harga tertentu. Dengan memberikan layanan tambahan seperti ini, maka bisa lebih banyak menjangkau banyak konsumen.

Pintar-pintarlah dalam mengatur strategi kampanye produk sehingga konsumen bisa senang berbelanja atau menggunakan jasa bisnis tersebut. Pahami apa yang sedang tren saat ini dengan baik, ya.

Baca juga: 6 Kesalahan Promosi Produk yang Harus Dihindari UKM

7. Senantiasa Optimalkan Teknologi Pendukung

Agar bisnis di tengah krisis bisa terus bertahan, maka pelaku bisnis perlu senantiasa mengoptimalkan teknologi pendukung. Sebagai contoh, untuk melakukan meeting yang biasanya dilakukan secara face to face, maka mulai saat ini cobalah manfaatkan teknologi pendukung seperti Zoom atau Google Meet.

Kemudian, untuk persoalan penjualan produk dan jasa, maka coba optimalkan dengan menggunakan platform media sosial maupun toko online yang bisa dibangun di berbagai situs marketplace ternama Indonesia.

Mulai dari Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, dan sebagainya. Membuat toko online juga tidak perlu membuat pebisnis merogoh kocek dalam-dalam. Bahkan banyak marketplace yang sudah menggratiskannya.

Dengan dukungan teknologi yang tepat, maka aktivitas kerja dan bisnis bisa terus berlangsung bahkan bisa keluar dari masa kritis. Bukan tidak mungkin hal ini bisa memberikan ide bisnis yang baru bagi banyak pelaku usaha.

Agar bisnis di tengah krisis bisa terus bertahan maka perlu menerapkan berbagai cara jitu. Mulai dari menerapkan pemasaran yang hemat budget, memberikan pengertian kepada karyawan, mengoptimalkan teknologi pendukung dan sebagainya.