usaha tanaman hias

10 Tips Menjalankan Bisnis Tanaman Hias Agar Dapatkan Untung Besar

Usaha tanaman hias mulai digemari sejak pandemi, karena selain membuat teras dan halaman rumah terlihat lebih indah, tanaman hias juga bisa menyuplai oksigen bersih di lingkungan rumah.

Tak hanya itu, aktivitas menyiram, memberi pupuk, membuang daun yang layu juga bisa menjadi terapi mental yang baik.

Perlahan tanaman hias bukan lagi hanya sebatas hobi, tapi kebutuhan akan keindahan dan kenyamanan. Inilah alasan mengapa berbisnis tanaman hias memiliki peluang yang sangat besar, baik di kota maupun di desa menjadikan banyak pebisnis mulai melirik peluang ini.

Tips Usaha Tanaman Hias Agar Untung Besar

Bagi Anda yang tertarik ingin mencoba usaha tanaman hias, berikut beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan untuk pemula :

1. Pilih Tanaman yang Banyak diminati

Tidak semua tanaman hias diminati semua pembeli, hanya beberapa jenis saja yang paling banyak diburu. Seperti monstera adansonii atau janda bolong yang jadi buruan pecinta tanaman hias selama masa pandemi.

Atau tanaman lain yang memiliki daun besar dan bunga yang indah. Tanaman seperti ini memiliki peluang yang besar untuk menjadi bisnis yang menguntungkan. Selain itu, pilih juga tanaman yang mudah dalam perawatan untuk mengurangi risiko kerugian karena kerusakan tanaman.

Pertimbangkan memilih tanaman yang laku sepanjang musim, tidak hanya bersifat musiman saja, tujuannya agar penjualan terus bisa dilakukan. Pilih tanaman dengan biaya perawatan yang minim agar keuntungan yang Anda dapatkan lebih besar.

Cobalah sesekali berkunjung ke toko tanaman, tanyakan apa saja tanaman yang banyak diburu dan mudah perawatannya. Bagaimana cara mengembangbiakkannya, berapa harga pasarannya, dan lain sebagainya. Dengan cara ini Anda akan mendapat ide tanaman apa saja yang bisa dijual.

2. Kenali Media Tanamnya

Setelah memutuskan akan menjual tanaman hias apa, Anda juga harus mengetahui media tanamnya. Tidak semua tanaman hias bisa ditanam menggunakan tanah, ada yang menggunakan sekam, air, serabut kelapa, atau media tanam lainnya.

Contoh saja bunga anggrek, anggrek merupakan jenis tanaman hias parasit. Itu artinya dia hidup dan mengambil nutrisi dari inangnya. Bunga ini tidak bisa ditanam menggunakan media tanah, biasanya menggunakan sekam atau serabut kelapa.

Cara perawatannya juga tidak bisa disamakan dengan tanaman yang tumbuh di tanah. Cara penyiramannya harus menggunakan air yang disemprotkan menggunakan botol spray. Harus rajin diberi vitamin agar terus berbunga, karena jika tidak rajin disemprot dengan vitamin, akan sulit berbunga.

Begitu juga dengan jenis tanaman lainnya, setiap tanaman memiliki cara perawatan yang berbeda. Salah perawatan akan membuat tanaman tidak bisa berbunga atau tumbuh sebagai mana mestinya.

Rajin-rajinlah mengupdate ilmu tentang tumbuhan, Anda bisa mempelajarinya secara otodidak dengan membaca jurnal ilmiah, artikel tentang tanaman, menonton tutorial di YouTube, dan lain sebagainya. Agar bisa merawat tanaman sesuai yang dibutuhkan.

3. Siapkan Modal

Toko tanaman hias tidak akan bisa berjalan hanya dengan modal niat dan nekad saja. Tetap diperlukan modal usaha untuk membeli bibit tanaman, media tanam, dan berbagai perlengkapannya, termasuk juga sewa tempat jika Anda belum memiliki lahan.

Berapa total modal yang diperlukan tergantung kebutuhan, jika sudah punya lahan dan perlengkapan, Anda bisa mulai usaha hanya dengan 2 juta saja. Itu untuk membeli bibit tanaman dan media tanam. Tapi jika harus menambah perlengkapan, bisa menambah 1 juta untuk membelinya.

Untuk masalah lahan sementara bisa menggunakan halaman rumah. Tapi jika usaha sudah semakin besar, bisa beralih ke lapak khusus atau menyewa lokasi yang lebih kondusif.

Modal diperlukan tidak hanya untuk awal buka saja, tapi juga untuk mengantisipasi pasang surutnya perjalanan bisnis. Jadi pastikan Anda memiliki modal yang cukup agar usaha tanaman hias bisa berjalan dengan lancar.

4. Memilih Lokasi yang Tepat

Lokasi usaha tanaman hias yang tepat juga menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan bisnis Anda, baik lokasi toko offline maupun toko online.

Untuk toko offiline, pilihlah lokasi paling potensial yaitu yang dekat dengan keramaian dan mudah ditemukan oleh calon pembeli. Pastikan akses menuju lokasi mudah dijangkau dan ramah untuk perkembangan tanaman hias Anda.

Begitu juga dengan toko online, carilah lapak online yang mudah ditemukan oleh pembeli. Seperti membuka lapak di marketplace, membuat sosial media marketing, atau membuat website marketing lengkap dengan optimasinya. Semakin mudah ditemukan toko online Anda, maka semakin banyak omset yang bisa didapatkan.

5. Membuat Konsep Pemasaran yang Unik

Bagi Anda yang lebih banyak menggunakan internet marketing, buatlah konten pemasaran yang unik. Tidak selalu harus membuat postingan tanaman hias saja. Sesekali buatlah video tentang bagaimana cara merawat tanaman hias sesuai dengan jenisnya.

Boleh juga membuat artikel informatif terkait jenis-jenis media tanam yang cocok digunakan oleh tanaman-tanaman tertentu. Tentang tips sederhana mengembangbiakkan bunga anggrek. Tentang bagaimana cara agar pohon mawar tidak terlalu tinggi. Atau tips sederhana lain yang berguna bagi pecinta tanaman.

Boleh juga sesekali memasang iklan di Facebook Ads, Instagram Ads, dan google Ads. Dengan menampilkan beberapa foto tanaman yang Anda jual. Melakukan live TikTok atau memberi giveaway bagi para follower yang rajin berinteraksi dengan sosial media marketing Anda.

6. Menambah Jualan Perlengkapan Berkebun

Tidak hanya menjual tanaman hias saja, Anda juga bisa menambah penghasilan dengan menjual perlengkapan berkebun. Seperti pupuk, media tanam, cangkul, sekop, dan lain sebagainya. Meski bukan komoditas utama, keuntungannya bisa digunakan untuk menambah modal usaha tanaman hias tersebut.

7. Tetap Mengikuti Perkembangan Tren Tanaman Hias

Yang selalu mengikuti tren itu tidak hanya fashion saja, tapi juga tanaman hias. Contohnya seperti tanaman gelombang cinta. Dulu pernah dibandrol dengan harga jutaan pada saat tanaman ini sedang tren, tetapi harganya perlahan turun ketika trennya mulai turun.

Begitu juga dengan monstera adansonii atau janda bolong, tanaman ini bisa berharga ratusan juta saat pandemi melanda. Saat itu tren tanaman hias masih dikuasai oleh janda bolong ini. Namun akhirnya mulai meredup dan harganya turun perlahan-lahan.

Begitulah perjalanan tanaman hias, Anda harus terus mengikuti tren perkembangannya. Agar tahu tanaman apa yang sedang diburu dan berharga mahal. Dengan cara ini Anda bisa mendapatkan untung maksimal tanpa banyak mengeluarkan modal.

8. Menjual Tanaman Langka

Tidak hanya mengikuti tren tanaman hias saja, Anda bisa juga mengembangbiakkan tanaman langka, misalnya anggrek hitam Papua, Asoka varigata, bonsai, sansevieria ehrenbergii, kadaka, dan lain sebagainya.

Tanaman seperti ini memang membutuhkan perawatan dan biaya yang tidak sedikit, tetapi seperti investasi. Karena Anda bisa mendulang keuntungan yang besar jika berhasil mengembangbiakkan dan menjualnya.

Tertarik Usaha Tanaman Hias?

Jika memang benar-benar tertarik, bisa bergabung dengan para pengusaha tanaman lainnya di UKM Sumut. Di sana Anda bisa belajar bisnis tentang tanaman hias atau mencari idepenjualan UKM lainnya. Segera daftarkan UKM Anda di UKM Sumut dan dapatkan manfaat lainnya untuk perkembangan UKM Anda.