Usaha bibit tanaman menjadi tren pada beberapa tahun terakhir ini. Selain mudah dijalankan, peluangnya juga besar. Banyak peminat tanaman hias yang mulai mengembangkan hobi berkebunnya dengan menanam aneka macam sayuran dan buah-buahan di pekarangan rumah.
Usaha ini bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk Anda yang mungkin tidak hobi memelihara tanaman. Pemasarannya juga mudah. Bisa menggunakan cara offline maupun online. Begitu juga dengan modal yang diperlukan. Tidak harus menggunakan modal yang besar untuk bisa menjalankannya.
Daftar isi
Cara Menjalankan Usaha Bibit Tanaman
Nah, bagi Anda yang masih pemula dan tertarik untuk menjalankan bisnis ini, berikut beberapa tips mudah usaha bibit tanaman bagi pemula:
1. Pelajari Cara Budidaya
Hal pertama yang harus Anda lakukan tentu saja mempelajari tentang bagaimana cara budidaya bibit tanaman ini. Mulai dari apa jenis tanahnya, bagaimana iklim yang sesuai, berapa lama proses pembibitan, apa saja tantangannya, apa risikonya, dan berapa modal yang diperlukan.
Ketahui juga bibit tanaman apa yang paling banyak dicari pembeli, dimana menemukan target market potensial. Cara marketing apa saja yang digunakan untuk menjangkau target market, dan lain sebagainya.
Semua hal diatas harus dipelajari dan dipertimbangkan sebaik mungkin. Mengingat semua bisnis pasti ada risikonya, pertimbangkan juga apa yang akan Anda lakukan jika ternyata risiko yang telah diprediksi benar-benar terjadi. Anda bisa belajar langsung dari ahlinya. Atau melihat beberapa tutorial di internet.
2. Lakukan Survei Kondisi Lingkungan
Kondisi geografis yang tepat dan sesuai tentu saja akan mempermudah perkembangan bibit. Sehingga mempercepat perkembangan bisnis.
Tidak semua bibit tanaman bisa dilakukan pembibitan dengan lokasi serta kondisi geografis yang sama. Jika Anda ingin melakukan pembibitan di pekarangan rumah, cari tanaman yang sesuai dengan iklim setempat.
Misalkan Anda tinggal di pesisir pantai, bibit tanaman yang paling tepat adalah kelor, pohon mangrove, strawberry, atau labu. Jangan melakukan pembibitan tanaman yang tumbuh di dataran tinggi. Seperti teh, kentang, kubis, wortel, brokoli, dan lain sebagainya.
3. Mempelajari Kondisi Lokal
Setelah mengetahui bibit tanaman apa yang akan dibudidayakan, langkah selanjutnya yaitu mempelajari kondisi lokal, bagaimana kondisi cuaca dan fluktuasinya. Berbagai penyakit tanaman apa saja yang bisa menjadi ancaman, serta hal lain apa yang bisa merusak proses pembibitan tersebut.
Dengan mengetahui berbagai informasi ini, Anda bisa melakukan beberapa hal sebagai antisipasi. Rencana langkah agar bisa mengatasi semua ancaman itu sebaik mungkin.
4. Melihat Seberapa Besar Kebutuhan Pasar
Jangan memproduksi lebih dari yang diperlukan pasar, karena bisa menyebabkan kerugian. Apalagi jika Anda masih pemula, pelajari terlebih dahulu dimana letak target market potensial dan berapa besar kebutuhan mereka. Karena menyesuaikan jumlah produksi dengan kebutuhan pasar adalah langkah terbaik mengurangi risiko kerugian.
Jika masih dalam proses penetrasi pasar, sebaiknya produksi secukupnya. Sambil terus mencari pasar baru yang tak kalah potensial. Buka toko online di beberapa marketplace, ini bisa jadi peluang pasar baru yang tidak boleh diabaikan begitu saja.
5. Pastikan Akses Lokasi Mudah dijangkau
Tidak hanya mencari lokasi sesuai dengan kebutuhan iklan tanaman, tetapi juga lokasi usaha bibit tanaman yang mudah dijangkau. Ini penting untuk proses distribusi. Terutama jika membutuhkan distribusi dengan menggunakan kendaraan roda empat.
Boleh saja melakukan pembibitan di lereng pegunungan, atau lokasi dengan jalan yang terjal. Tapi pertimbangkan juga bagaimana pembeli mudah untuk mencapai lokasi. Atau jika menggunakan delivery order, pastikan kurir juga mudah untuk mengakses lokasinya.
6. Menyediakan Anggaran Untuk Modal
Usaha bibit tanaman memang tidak membutuhkan modal yang besar, tapi bukan berarti tanpa modal sama sekali. Anda memang bisa melakukannya di pekarangan rumah dengan menyiapkan beberapa perlengkapan yang membutuhkan biaya, terlebih jika harus membangun instalasinya.
Maka dari itu, sediakan modal yang cukup, jumlahnya sesuaikan dengan kapasitas. Anda bisa berkonsultasi dengan mereka yang sudah ahli. Atau lama berkecimpung pada bisnis bibit tanaman, semakin besar budget yang kamu gunakan, maka semakin baik hasilnya.
7. Cari Supplier yang Berkualitas
Tidak hanya supplier bibit tanaman saja, tapi juga supplier bahan dan material bangunan untuk membangun instalasi jika Anda masih pemula. Suplier ini bisa ditemukan di toko offline maupun online.
Jangan tergiur dengan tawaran yang terlalu murah jauh dibawah harga pasaran, karena bisa jadi kualitas yang akan Anda dapatkan tidak sesuai dengan ekspektasi atau kebutuhan.
Jika mencari di toko online, pastikan mereka memiliki portofolio yang baik, lhat testimoni dari pelanggan. Jika banyak testimoni positif, itu berarti layak diajak kerjasama menjadi supplier.
8. Pelajari Karakteristik Bibit
Tips usaha bibit tanaman selanjutnya yaitu mempelajari karakteristik bibit, misalnya bagaimana cara perawatannya, mencegahnya dari penyakit, obat tanaman apa yang bisa digunakan agar lebih subur, dan lain sebagainya.
Jika Anda membudidayakan lebih dari satu jenis bibit, perlu mengenali masing-masing bibit. Karena setiap jenis bibit memiliki karakteristik yang berbeda, penanganan, hingga kebutuhan perawatan yang juga berbeda juga.
9. Waspada Hama Tanaman
Meski baru berbentuk bibit, bukan berarti bebas dari serangan hama penyakit, karena ada beberapa hama penyakit yang menyerang bibit tanaman dan merusaknya. Inilah alasan mengapa Anda harus waspada dengan serangan hama tanaman tersebut.
Lakukan beberapa antisipasi dengan mengenali beberapa jenis hama tanaman yang sering menyerang. Bagaimana cara mengatasinya? Apakah akan datang sepanjang waktu atau hanya di waktu-waktu tertentu saja? Dengan cara seperti ini, Anda bisa melakukan langkah terbaik jika hama tersebut tiba-tiba menyerang.
10. Mengetahui Cara Marketing Terbaik
Langkah terakhir yaitu mengetahui cara marketing terbaik. Sebaik apapun produk yang Anda hasilkan, tanpa marketing yang sesuai, bibit tanaman tersebut tidak bisa terjual dengan baik.
Jika memutuskan menggunakan digital marketing, carilah platform yang paling tepat sesuai dengan produk bibit tanaman. Anda bisa melakukan pemasaran menggunakan website, sosial media marketing, membuka toko di marketplace, atau platform lainnya.
Selain lebih hemat biaya, digital marketing juga akan memperluas jangkauan target market Anda. Tidak hanya di satu daerah saja. Tapi juga di daerah lain hingga luar negeri. Tentu ini akan memberi peluang peningkatan omset dan perkembangan bisnis yang Anda jalankan.
Sudah Memiliki Usaha Bibit Tanaman?
Tapi jika ingin mendapat ide penjualan UKM lainnya, bisa bergabung di UKM Sumut. Selain bisa mendapatkan ide-ide cerdas terkait bisnis, di sini Anda juga bisa mendapatkan networiking untuk memperluas kerja sama dengan pihak lainnya.
Anda juga bisa belajar lebih lanjut terkait usaha bibit tanaman yang cocok dikembangkan di daerah manapun. Mencari target market yang tepat. Cara mengembangkan bisnis dan mencari platform digital marketing yang tepat. Tunggu apa lagi? Segera daftarkan UKM Anda di UKM Sumut dan dapatkan solusi masalah terbaik bagi bisnis.