membangun usaha

Cara Membangun Usaha dari Nol Agar Terhindar dari Gagal

Usaha yang sukses banyak dimiliki oleh mereka yang memiliki modal besar atau meneruskan bisnis turunan (misalnya bisnis orang tua). Namun, saat ini banyak orang biasa yang bisa sukses dengan modal pas-pasan. Ini disebabkan karena mereka sudah menerapkan cara membangun usaha dari nol (dari awal) yang benar.

1. Pilih Bisnis Sesuai Hobi dan Kemampuan

Cara memulai usaha yang dijamin anti gagal adalah memilih jenis usaha yang sesuai dengan kemampuan dan hobi. Banyak mereka yang gagal memulai bahkan meneruskan usaha hanya karena tidak menyukai usaha yang dijalankan.

Tolak ukur pertama yang dijadikan tujuan usaha hanyalah mendapat keuntungan sebesar-besarnya meski tidak disukai. Akibatnya usaha mudah gagal di tengah jalan justru karena pengusahanya merasa bosan karena menjalankannya dengan terpaksa.

Oleh karenanya, dari sekian banyak peluang bisnis yang ada, carilah usaha yang paling sesuai dengan hobi dan kemampuan.

Contoh:

  • Andi sangat hobi dalam perihal motor yang dimiliki dan paham dengan segala onderdil motor yang berkualitas. Kegemaran ini dijadikan pertimbangan untuk membuka usaha otomotif.
  • Vina suka menulis dan memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola kosa kata sesuai EYD. Ia memanfaatkan kemampuan tersebut untuk membuka usaha jasa penulis artikel.

2. Berpikir Kreatif dan Out of The Box

Salah satu kesulitan dalam membangun usaha selain mengumpulkan modal adalah berpikir kreatif. Ada banyak usaha yang bisa dijalankan, sayangnya semua usaha tersebut terlalu biasa dan perlu dimodifikasi.

Berpikir Out of The Box ini menjadi cara membangun usaha dari nol yang justru banyak diterapkan oleh masyarakat ketika kondisi keuangannya sedang terdesak. Misalnya saat kondisi pandemi atau dipecat tiba-tiba.

Berusahalah untuk berpikir kreatif agar usaha yang dibangun memiliki potensi yang lebih besar untuk sukses. Apalagi, bentuk usaha yang kreatif lebih diminati konsumen karena dianggap tidak biasa.

Contoh:

  • Umumnya bakso disajikan dengan pentol berbentuk bulat dan mie bihun. Seorang pengusaha mencoba berpikir kreatif dengan membuat bakso berbentuk persegi dan mengubah mie bihun dengan mie bayam sebagai alternatif bakso yang sehat dan unik.
  • Bantal bayi biasa dibuat terpisah dengan kasurnya. Tapi sebagai pengusaha yang kreatif, Feli merancang bantal bayi sekaligus dengan kasurnya yang praktis dan mudah dibawa kemana-mana.

3. Kuatkan Tekad dan Yakin dengan Pilihan Usaha

Setelah memutuskan untuk memulai bisnis dari nol, pastikan untuk menguatkan keyakinan bahwa akan terus maju dan tidak mundur di tengah jalan (saat bisnis tengah dilakukan). Kalau masih ada keraguan dalam hati dan tidak yakin dengan hasilnya, lebih baik mundur.

Keragu-raguan bisa menjadi penghalang besar bagi seseorang untuk memulai usaha dari nol. Terlebih ketika mengalami kendala usaha di tengah jalan, orang yang ragu di awal akan memilih mundur dan tidak meneruskan usahanya.

4. Lakukan Riset untuk Memastikan Keuntungan Bisnis

Setelah yakin dengan bisnis yang akan dibuka, barulah mencoba melakukan riset pasar. Kemungkinan untuk dan rugi dari usaha yang dibuka bisa diprediksi dengan survei dan riset, meski tidak seratus persen benar.

Riset bisa dimulai dengan melihat keuntungan dari usaha sejenis. Apa saja yang dibutuhkan dalam usaha dan bagaimana pengelolaannya bisa dipelajari dari tempat lain yang sudah menjalankannya.

Contoh:

  • Ketika akan membuka kafe, riset ke kafe sejenis untuk mengetahui berapa karyawan yang dibutuhkan, apa yang digemari pengunjung ketika di kafe, dan hal lainnya terkait kafe. Nantinya hasil riset ini bisa dipelajari untuk membuka model bisnis kafe yang lebih disukai pelanggan.

Hal penting yang perlu diingat, dalam melakukan riset, berusahalah untuk mendatangi lebih dari 2 tempat saja agar hasilnya lebih objektif dan bisa dijadikan perbandingan.

5. Buat Rancangan dan Rencana Usaha yang Jelas

Cara membangun usaha dari nol yang sangat menentukan lancarnya usaha saat pertama dimulai adalah rancangan yang jelas. Hasil riset yang telah dilakukan tentunya bisa memberikan inspirasi terkait rencana dan strategi usaha yang dijalankan.

Hal yang tidak kalah penting dalam penyusunan rencana ini adalah menentukan visi dan misinya terlebih dahulu. Dengan adanya visi dan misi yang jelas, maka rancangan dan strategi usaha akan terbentuk menyesuaikan dengan visi misi tersebut.

Beberapa hal yang berkaitan dengan tahap membuat rancangan usaha yang jelas ini adalah:

  • Menentukan visi dan misi usaha.
  • Target pasar.
  • Cara pemasaran.
  • Menghadapi ancaman.
  • Antisipasi kerugian.

6. Persiapkan Modal dengan Matang

Persiapan modal biasanya yang menjadi beban terbesar bagi seseorang dalam memulai usaha. Padahal modal tidak harus besar dan bisa menggunakan dana yang ada saja. Usahakan untuk tidak meminjam modal untuk memulai usaha dari nol kecuali memang terdesak.

Lebih baik memakai modal yang sudah ada dan memulai usaha sederhana dibanding harus meminjam dengan biaya besar tapi berpotensi gagal karena rancangan usahanya kurang matang.

7. Tingkatkan Kualitas Diri

Biarpun di awal usaha yang dibuka sudah menuai kesuksesan, kualitas diri tetap harus ditingkatkan. Sembari menjalani usaha, Anda masih harus belajar terus menerus dalam mengelola usaha yang sudah dimiliki.

Apalagi hal yang dipelajari dalam usaha ini sangat banyak, mulai dari strategi keuangan, pemasaran, hingga peningkatan kualitas produk. Beberapa media yang bisa dijadikan tempat belajar bisa berupa:

  • Seminar usaha.
  • Workshop.
  • Mentoring.
  • Online Course.

8. Catat Segala Hal yang Terjadi Selama Berjalannya Usaha

Segala hal yang berkaitan dengan usaha juga harus rajin dicatat untuk dipelajari, diperbaiki, dan dijadikan bahan evaluasi. Selain kendala usaha, hal lain yang bisa dicatat secara rutin dalam menjalankan bisnis meliputi:

  • Detail barang yang diproduksi.
  • Operasional.
  • Tantangan usaha.
  • Keuangan.
  • Hal yang meningkatkan potensi kesuksesan ataupun kegagalan.

9. Manajemen Keuangan dengan Baik

Manajemen keuangan menjadi salah satu cara membangun usaha dari nol yang banyak diabaikan sehingga membuat kegagalan usaha. Padahal, pengusaha pemula harus bisa memanajemen keuangannya dengan lebih tegas dan mampu membedakan antara kebutuhan usaha dengan pribadi.

Jangan menggunakan uang untuk memperluas usaha sebagai kepentingan pribadi. Demikian juga dalam mengelola keuangan usaha juga harus bisa memilah-milah antara kepentingan modal, operasional, dan sebagainya.

10. Disiplin

Disiplin sangat menentukan kesuksesan usaha yang dibuka walaupun dimulai dari nol. Disiplin dalam hal ini tidak hanya disiplin waktu saja, namun juga disiplin dalam mengatur keuangan.

Pisahkan antara waktu produktif dengan waktu santai. Jangan menggunakan waktu usaha untuk terlalu banyak bersantai. Sebaliknya jangan gunakan waktu libur untuk mengurus usaha yang dijalankan. Ini akan membuat pikiran lebih fresh dan fokus dalam mengembangkan bisnis yang baru dimulai.

11. Hilangkan Perasaan Cemas dan Takut Gagal

Kelemahan yang hampir dimiliki oleh semua pengusaha adalah lemah ketika mengalami kegagalan. Padahal gagal dalam usaha itu menjadi hal wajar dan batu lompatan sebelum meraih kesuksesan.

Banyak pengusaha pemula yang putus asa setelah mengalami kegagalan, atau bahkan khawatir berlebihan dengan kemajuan usahanya di masa mendatang. Akibatnya, usaha sengaja dibubarkan dan mencoba usaha lainnya yang harus dimulai dengan nol lagi.

12. Pemula Wajib Fokus

Walaupun sudah berhasil mendapat kesuksesan dari usaha pertama yang dijalankan, bukan berarti Anda bisa langsung membuka usaha lainnya karena merasa sudah mampu. Usahakan untuk tetap tenang dan fokus dengan usaha awal yang dijalani.

Lebih baik berpikir mengembangkan usaha yang sudah dijalani agar lebih besar daripada membuka usaha lain yang menambah beban pikiran. Kalaupun ingin membuka usaha baru, minimal usaha sebelumnya harus sudah ada yang menghandle.

13. Siap dengan Kemungkinan Terburuk dalam Usaha

Memulai usaha berarti harus siap dengan kemungkinan terburuknya yang akan terjadi, yakni kegagalan. Analisa segala bentuk kegagalan yang mungkin terjadi di awal membuka usaha. Jadi saat kemungkinan tersebut benar-benar terjadi, pengusaha sudah siap dengan alternatifnya.

14. Rutin Melakukan Evaluasi

Evaluasi adalah bagian terpenting yang harus ada dalam usaha. Hasil evaluasi bisa sangat membangun usaha yang dijalankan agar kedepannya bisa menjadi lebih baik dan tidak terpuruk seperti sebelumnya. Pada tahap ini, evaluasi akan lebih objektif kalau dilakukan bersama orang yang bersangkutan langsung, bukan dilakukan sendirian.

15. Tingkatkan Kualitas Produk

Tidak hanya kualitas diri yang wajib ditingkatkan, kualitas produk juga harus terus dijaga agar minat konsumen semakin tinggi dengan usaha yang dijalani. Jangan hanya puas dengan kualitas produk yang sama, tapi sebisa mungkin untuk terus mengupgrade kualitasnya agar semakin memuaskan pelanggan.

16. Berikan Layanan Terbaik

Terlalu sibuk memikirkan strategi usaha dan antisipasi kerugian usaha terkadang membuat pengusaha pemula lupa memperhatikan kepentingan konsumennya. Bagi seorang konsumen, hal terpenting yang menjadi perhatiannya selain kualitas barang adalah layanan yang diberikan.

Walaupun produk tidak terlalu baik dan tergolong baru, namun layanan yang membuat mereka nyaman justru lebih disukai dibandingkan usaha lama yang pelayanannya buruk.

Apabila semua pengusaha bisa menerapkan beberapa cara membangun usaha dari nol di atas dengan maksimal, maka kemungkinan besar usahanya akan sukses di masa depan. Meski kemungkinan gagal tetap saja ada, tapi persentasenya jauh lebih kecil dibandingkan tanpa menggunakan cara-cara di atas.