Cara Memulai Bisnis Cabe Rawit, Ikuti 8 Langkah Sukses Ini

Cara Memulai Bisnis Cabe Rawit, Ikuti 8 Langkah Sukses Ini

Sebagian besar masyarakat Indonesia suka makanan pedas. Banyak warung atau kedai makanan yang berlomba menyajikan makanan pedas untuk menarik minat konsumen. Seperti ayam geprek, bakso pedas, mie instan pedas, dan lain sebagainya. Inilah alasan mengapa bisnis cabe rawit memiliki peluang besar di Indonesia.

Peluang Bisnis Cabe Rawit

Bicara masalah peluang, bisnis cabe rawit memiliki peluang yang sangat besar. Karena permintaan cabe rawit selalu ada setiap hari. Cabe adalah bumbu dapur yang selalu diperlukan oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya untuk keperluan rumah tangga. Tapi juga untuk menyuplai kebutuhan warung makan.

Cabe juga bukan tanaman yang sulit membudidayakannya di Indonesia. Mengingat tanah dan iklim Indonesia sangat mendukung untuk tanaman ini. Perawatannya mudah, bisa panen berkali-kali dalam satu kali tanam dengan hasil yang sangat melimpah. Pada satu pohon bisa menghasilkan 1 hingga 2 kilogram cabe.

Tidak harus mengeluarkan investasi yang besar untuk membeli tanah. Anda bisa memulai usaha ini dari pekarangan rumah. Dengan modal yang sangat terbatas sekalipun Anda tetap bisa memulai bisnis menanam cabe.

Cara Sukses yang Bisa Diikuti

Meskipun peluang bisnis cabe memang besar, namun juga memiliki beberapa tantangan. Pohon cabe membutuhkan perawatan yang ekstra saat musim hujan. Karena berpotensi mengalami panen yang buruk dan tidak berkualitas. Besarnya peluang juga membuka tingkat persaingan yang tinggi antar-petani dan pelaku bisnis cabe.

Agar Anda bisa menghadapi semua tantangan itu, cobalah untuk melakukan beberapa cara bisnis cabe rawit berikut ini:

1. Menyiapkan Lahan

Besarnya lahan yang harus Anda persiapkan tergantung besarnya skala penanaman yang akan Anda lakukan. Jika ingin memulai dari skala kecil, Anda bisa memanfaatkan pekarangan atau lahan kosong di sekitar rumah. Tapi jika ingin skala besar, bisa melnyewa lahan pertanian.

Lahan harus terkena sinar matahari secara langsung. Agar cabe bisa tumbuh dengan maksimal. Pastikan mudah mencari air untuk menyiramnya. Jika tanah subur, Anda bisa langsung menanam cabe di tanah. Tapi jika kurang subur, bisa mempertimbangkan untuk menggunakan polibag.

2. Bibit yang Berkualitas

Cabe yang berkualitas bisa didapat dari bibit yang berkualitas juga. Anda bisa membeli bibit cabe di toko tanaman atau toko yang menjual bibit tanaman. Tapi jika ingin lebih hemat, Anda bisa membuatnya sendiri.

Bibit yang baik adalah dari buah yang berukuran besar, masak di pohon, dan tidak terinfeksi oleh penyakit tanaman. Belah cabe dan keluarkan isinya. Jemur di bawah terik matahari hingga kering. Gunakan fungisida untuk membalur cabe agar terhindar dari jamur.

Setelah kering, rendam biji cabe ke dalam air. Buang bagian yang mengapung. Dan gunakan bibit cabe yang tenggelam karena itu adalah bibit yang berkualitas.

3. Proses Penyemaian Bibit

Pada proses penyemaian ini Anda bisa memilih menggunakan tanah atau polibag. Jika menggunakan tanah, pastikan tanah telah disiram dengan air sebelumnya. Lalu buat cekungan berjejer dengan jarak 3 meter antara satu cekungan dengan cekungan lain.

Lalu masukkan bibit cabe dan tambahkan zat pengatur tumbuh dan tutup kembali cekungan dengan tanah. Jika menggunakan polibag, Anda bisa membuat cekungan dalam setiap polibag dan lakukan hal yang sama. Jangan lupa semprotkan insektisida dan tutup dengan plastik selama seminggu.

Pastikan plastik tidak kering hingga tunas terlihat tumbuh. Setelah itu buka plastiknya dan pindahkan ke media tanam.

4. Perawatan dan Pemeliharaan Cabe

Secara umum, pemeliharaan cabe tergolong mudah. Tapi tetap saja diperlukan trik khusus agar hasilnya juga maksimal. Gunakan pupuk dengan kadar nitrogen dan fosfor yang tinggi. Bisa pupuk kandang atupun pupuk kimia. Jangan lupa untuk membersihkan gulma atau rumput di sekitar pohon cabe.

Penyiraman harus dilakukan secara teratur. Jangan berlebihan jangan pula terlalu kurang. Perhatikan betul-betul hama di sekitar tanaman cabe. Jangan sampai mengganggu dan merusak tanaman terutama saat berbuah. Anda bisa memberikan cairan pembasmi hama tanaman yang aman untuk menghindarinya.

5. Pengolahan Tanah Budidaya

Tahap bisnis cabe rawit yang tidak boleh Anda abaikan adalah proses pengolahan tanah. Sebelum menanam pohon, pastikan Anda mencangkul tanah dan meratakannya. Jangan lupa untuk mencampur dengan pupuk kandang secukupnya. Jika tidak memungkinkan untuk ditanam langsung pada tanah, bisa mempertimbangkan menggunakan polibag.

6. Pengendalian Hama

Banyak petani cabe yang gigit jari saat panen cabe tiba. Karena semua kerja kerasnya sia-sia gara-gara hama yang menyerang dan menghancurkan ladang cabenya. Agar Anda tidak menemui kejadian yang sama, lakukan berbagai cara pengendalian hama. Seperti menggunakan insektisida untuk mengendalikan lalat buah dan kutu daun.

Jangan lupa memberikan nemetisida agar tanaman tidak diserang numu akar. Yang bisa menyebabkan tanaman cabe layu hingga akhirnya roboh. Jika ada indikasi tungau, Anda bisa menyemprotkan racun tungau agar tidak menyerang dan menyebabkan daun menjadi keriting.

Begitu pula jika ada indikasi serangan ulat. Anda bisa mencegahnya dengan menyemprotkan curacron.

7. Masa Panen

Setelah melalui proses tanam dan pemeliharaan yang melelahkan, sudah saatnya Anda melihat hasilnya. Masa panen cabe telah tiba. Sama seperti proses menanam dan memelihara. Proses panen pada tahapan bisnis cabe rawit juga harus diperhatikan.

Sebaiknya lakukan panen pada pagi hari. Karena cabe memiliki bobot yang maksimal saat pagi hari. Petik cabe yang sudah tua dan tinggalkan yang masih muda. Petik dengan cara diputar searah jarum jam hingga putus.

Jangan tinggalkan cabe yang busuk di pohon. Tetap ambil dan pisahkan dengan cabe yang segar.

8. Pemasaran

Tidak berhenti saat panen saja. Anda juga harus berpikir tentang pemasaran agar hasil panen tidak sia-sia. Ada beberapa cara pemasaran yang bisa Anda lakukan.

Pertama, jika hasil panen melimpah, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjual ke pengepul. Mungkin harganya memang lebih rendah dibandingkan dengan menjual langsung kepada konsumen akhir. Tapi cara ini cukup efektif karena Anda bisa menjual hasil panen tanpa sisa. Sehingga tidak menghadapi risiko cabe busuk karena tidak terjual.

Tapi jika hasil panennya terbatas, Anda bisa langsung menjual pada konsumen akhir. Memberikan harga yang lebih murah daripada harga cabe di pasar. Tapi tetap lebih tinggi daripada harga pengepul.

Konsumen akan langsung tertarik membeli karena mendapat harga yang lebih murah dengan kualitas yang lebih baik. Keuntungan yang bisa Anda dapatkan juga lebih baik daripada harus menjualnya ke pengepul.

Anda bisa menggunakan media sosial untuk menjangkau target market lebih luas. Tanpa harus mengeluarkan banyak biaya dan tenaga. Jika memungkinkan, bisa juga menawarkan free ongkir untuk pengiriman dengan jarak tertentu.

Tertarik Dengan Bisnis Cabe Rawit?

Bagaimana? Bisnis cabe rawit ternyata tidak sesulit yang Anda bayangkan, bukan? Jika sudah paham bagaimana cara mudahnya, sekarang Anda bisa langsung melakukan sesuai tahapannya. Jika tips produksi UMKM lainnya, Anda bisa langsung bergabung dengan UMKM Sumut. Dan raih sukses berbisnis bersama anggota UMKM Sumut lainnya. Tunggu apa lagi? Daftarkan UMKM Anda di sini!