Cara Mencari HPP untuk Bisnis Anda, Lengkap Beserta Contohnya!

Cara Mencari HPP untuk Bisnis Anda, Lengkap Beserta Contohnya!

Salah satu tujuan perusahaan dalam bisnis yaitu untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. HPP atau Harga Pokok Penjualan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam akuntansi perusahaan guna mendapatkan keuntungan. Cara mencari HPP bisa dilakukan dengan mengetahui komponennya seperti persediaan awal dan persediaan akhir, serta pembelian barang yang dilakukan oleh perusahaan. Simak penjelasan lengkap mengenai Harga Pokok Penjualan berikut ini.

Komponen Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan merupakan total beban yang dikeluarkan oleh perusahaan baik langsung atau tak langsung dalam menghasilkan barang atau jasa. Biaya tersebut misalnya biaya produksi, biaya bahan baku, biaya impor, dan lainnya yang langsung berhubungan dengan produk atau barang. Penting untuk menghitung HPP karena merupakan dasar untuk menentukan harga jual dari produk.

Sebelum mengetahui cara mencari HPP, sebelumnya perlu tahu komponen pentingnya. Berikut beberapa komponen Harga Pokok Penjualan.

a. Persediaan Awal Barang Dagangan

Persediaan awal barang dagangan adalah jumlah persediaan barang yang ada di awal periode akuntansi. Persediaan awal ini jumlahnya bisa dilihat dalam neraca saldo awal pada tahun sebelumnya atau di periode yang sedang berjalan.

b. Persediaan Akhir Barang Dagangan

Persediaan Akhir barang dagangan adalah jumlah persediaan yang masih ada pada akhir tahun atau akhir periode akuntansi. Persediaan akhir ini bisa dilihat saat akhir periode akuntansi.

c. Pembelian Bersih

Pembelian bersih merupakan total pembelian barang dagangan baik tunai atau kredit yang dilakukan oleh perusahaan.

Tiga komponen HPP tersebut harus diketahui untuk mendapatkan hasil dari Harga Pokok Penjualan. Ketiganya ada dalam rumus untuk mencari HPP. Cara mencari HPP yaitu dengan rumus berikut.

HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir

Menghitung HPP dan Komponennya

Penghitungan HPP terlihat sederhana karena berupa total pembelian bersih ditambah persediaan awal dan dikurangi persediaan akhir. Setiap komponen HPP tersebut perlu diketahui. Ada juga rumus HPP lainnya dengan komponen seperti pembelian bersih, penjualan bersih, dan persedian barang.

a. Menghitung Pembelian Bersih

Akun yang masuk dalam pembelian bersih yaitu retur pembelian, potongan pembelian, dan pembelian kotor. Selain itu ada juga komponen ongkos angkut pembelian yang juga dipertimbangkan dalam menentukan pembelian bersih.

Pembelian bersih = (Total Pembelian + Ongkos Angkut) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)

b. Menghitung Penjualan Bersih

Komponen penjualan bersih yaitu penjualan kotor, retur pembelian, dan pengurangan harga. Ongkos angkut tidak dimasukkan karena merupakan biaya umum. Penjualan kotor merupakan jumlah penjualan sebelum dikurangi komponen lainnya.

Penjualan Bersih = Penjualan Kotor – (Retur Pembelian + Potongan Penjualan)

c. Persediaan Barang

Penghitungan persediaan barang yaitu dengan menambahkan persediaan awal dan pembelian bersih. Persediaan awal merupakan persediaan di awal periode yang berarti sisa dari periode sebelumnya.

Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih

Cara mencari HPP atau Harga Pokok Penjualan bisa dengan mengetahui tiga komponen di atas. Berikut rumus HPP.

Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persediaan Akhir

Metode Perhitungan Persediaan Barang

Dalam akuntansi, HPP bisa mengalami perubahan karena adanya biaya dan metode perhitungan persediaan yang berbeda-beda. Perhitungan atau penetapan persediaan bisa dilakukan dengan tiga metode, yaitu:

a. FIFO (First In First Out)

Metode FIFO atau First In First Out merupakan metode menghitung persediaan barang dari yang pertama masuk. Jadi barang yang pertama masuk juga barang yang akan pertama dikeluarkan. Cara mencatat persediaan barang dengan metode ini bisa dengan cara periodik dan perpetual. Metode perpetual memiliki kartu persediaan dengan beberapa kolom untuk pencatatan mutasi.

Metode FIFO disebut sebagai metode yang paling sederhana. Apalagi ini juga memiliki keuntungan pada masa kedaluwarsa barang karena barang yang lama yang akan dikeluarkan lebih dahulu. Ini cocok untuk jenis bisnis seperti obat, makanan, minuman, dan sejenisnya.

b. LIFO (Last In First Out)

Metode LIFO merupakan metode persediaan barang yang masuk terakhir dikeluarkan lebih awal. Barang yang dibeli perusahaan biasanya disimpan lebih dulu dalam gudang. Konsep perhitungan harga persediaan akhir nantinya dinilai melalui harga persediaan pertama masuk.

Cara mencari HPP untuk metode LIFO perlu memperhatikan harga pokok di akhir periode, serta saat barang keluar. Metode jenis ini cocok untuk jenis bisnis pakaian yang bergantung pada tren terbaru. Jadi produk pakaian yang lebih akhir menjadi pakaian yang lebih awal dikeluarkan.

c. Persediaan Average

Metode ini seperti namanya merupakan metode yang menghitung rata-rata. Ini akan membagi biaya barang dengan jumlah barang yang ada. Penjualan barang dari gudang tidak perlu mempertimbangkan masa atau waktu barang tersebut masuk.

Contoh Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Mempelajari perhitungan HPP atau Harga Pokok Penjualan akan lebih mudah dilakukan dengan contohnya. Berikut contoh kasus untuk perusahaan dagang dan perhitungan HPP-nya.

Sebuah toko XYZ memiliki informasi laporan keuangan sebagai berikut.

Persediaan awal tahun 2022 = Rp 450.000.000
Persediaan baru selama tahun 2022 = Rp 725.000.000
Persediaan akhir tahun 2022 = Rp 650.000.000

Perhitungan HPP

HPP = Pembelian bersih + Persediaan awal – Persediaan akhir
HPP = 725.000.000 + 450.000.000 – 650.000.000
HPP = 525.000.000

Jadi Harga Pokok Penjualan Toko XYZ sebesar Rp 525.000.000,00

Sebelum perhitungan, perlu memastikan bahwa laporan neraca lajur yang dibuat oleh perusahaan memang sudah benar dan tepat. Pembukuan yang tepat bisa menentukan HPP yang juga benar.

Sudah Tahu Cara Mencari HPP?

Cara mencari HPP yang tepat bisa didapatkan dengan pencatatan keuangan yang profesional. Setiap usaha baik kecil maupun besar perlu melakukan pembukuan keuangan dengan baik jika ingin berkembang. Segera daftarkan UKM Anda di Ukmsumut.id untuk lebih memperkenalkan bisnis dan mengembangkannya. Pebisnis juga bisa membaca tips mengelola keuangan ukm lainnya di sini.

HPP penting bagi perusahaan karena menjadi acuan atau dasar dalam menetapkan keuntungan yang diinginkan. HPP berkaitan dengan penentuan harga jual produk serta keuntungan yang diinginkan perusahaan.

Harga Pokok Produksi berbeda dengan Harga Pokok Penjualan. Harga Pokok Produksi merupakan bagian dari Harga Pokok Penjualan. Harga Pokok Produksi merupakan pengorbanan sumber daya ekonomi guna mendapatkan aktiva, ini bisa barang setengah jadi, barang jadi atau produk akhir.

Ada tiga komponen dalam Harga Pokok Produksi yaitu biaya bahan baku, biaya overhead, dan biaya tenaga kerja.

Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi + Persediaan Barang Proses Produksi Awal – Persediaan Barang Proses Produksi Akhir

HPP berbeda dengan harga jual. Namun HPP merupakan biaya yang muncul untuk memproduksi dan menjual barang. Jadi HPP bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan harga jual.