Settlement

Settlement: Pengertian, Fungsi, Beserta Contoh

Settlement adalah istilah berbahasa Inggris yang kerap dikaitkan dengan transaksi keuangan. Umumnya istilah ini sering disambungkan dengan mesin EDC atau transaksi pembayaran non-tunai lainnya.

Dalam proses pembayaran, settlement merupakan proses akhir dari suatu transaksi pembayaran. Jadi, dapat dikatakan setelah proses settlement, maka proses transaksi pembayaran sudah selesai dilakukan.

Pengertian Settlement

Settlement adalah suatu proses penyelesaian dari transaksi pembayaran tertentu. Jadi, settlement dilakukan ketika penjual menyelesaikan penjualan produk tertentu dan pihak pembeli sudah melakukan transaksi pembayaran.

Di sisi lain, settlement juga bisa didefinisikan sebagai proses pencatatan terhadap semua transaksi keuangan yang terjadi pada suatu bisnis maupun perusahaan tertentu. Biasanya settlement dikaitkan dengan transaksi non tunai seperti mesin EDC.

Misalnya, suatu ketika pembeli datang dan berbelanja ke sebuah minimarket. Kemudian, ia membayar barang belanjaannya menggunakan mesin EDC. Dari mesin EDC tersebut nantinya akan muncul struk yang menandakan pembayaran selesai dilakukan.

Dari situlah jika sudah dilakukan proses settlement, maka pembayaran yang dilakukan tidak dapat dibatalkan lagi. Namun, sebelum dilakukan settlement, pembayaran yang sudah selesai diilakukan masih bisa dibatalkan.

Fungsi Settlement

Settlement adalah proses yang penting dilakukan untuk mengunci transaksi pembayaran. Apabila sudah dilakukan settlement, maka proses pembayaran sudah tidak bisa dibatalkan maupun diganggu gugat. Di sisi lain, masih terdapat beberapa fungsi settlement, di antaranya:

1. Fungsi Pemenuhan

Salah satu fungsi settlement ialah pemenuhan. Bagi suatu perusahaan maupun penjual, tentu penyelesaian transaksi pembayaran sangatlah penting dilakukan. Dengan demikian, maka jumlah dana yang masuk bisa terkunci dengan baik.

Penjual juga akan semakin lebih cepat untuk mengejar target penjualan. Di sisi lain, pembeli juga bisa semakin cepat melakukan transaksi. Kian cepat transaksi dilakukan, kian cepat pula kebutuhan mereka akan terpenuhi.

2. Fungsi Stabilitas

Fungsi selanjutnya dari settlement adalah stabilitas. Stabilitas ini maksudnya adalah adanya keseimbangan dari segi finansial dari suatu perusahaan. Setelah dilakukan penyelesaian transaksi, maka selanjutnya pihak perusahaan akan memperoleh keuntungan.
Hal ini akan mampu membuat perusahaan bisa memutar kembali uang tersebut untuk melanjutkan bisnis. Karena itulah agar lebih mudahnya, kini ada begitu banyak toko yang sudah menyediakan mesin EDC, di mana mesin ini sangat identik dengan settlement.

3. Fungsi Penyelesaian

Settlement juga memiliki fungsi penyelesaian. Tentu semua orang kini tahu bahwa settlement merupakan proses penyelesaian transaksi pembayaran. Ketika penjual dan pembeli sama-sama menyelesaikan proses transaksi penjualan produk, maka tidak akan ada lagi tanggungan.

Pembeli akan menyelesaikan proses pembayaran lewat mesin EDC dan mendapatkan struk beberapa saat kemudian. Lalu, penjual akan mendapatkan keuntungan hasil penjualan tersebut setelah menyelesaikan proses settlement.

Contoh Settlement

Rasanya kurang lengkap jika tidak mencantumkan seperti apa contoh settlement. Hal ini agar semua orang bisa membayangkan seperti apa sebenarnya proses settlement dalam transaksi pembayaran tertentu, khususnya menggunakan mesin EDC.

Pada suatu sore, Ibu Amira berbelanja di Toko Budi. Kemudian, saat selesai berbelanja, ia ingin melakukan transaksi pembayaran menggunakan kartu debit. Ia menggesek kartu debitnya menggunakan mesin EDC dan mendapatkan struk.

Kemudian, Toko Budi baru bisa mendapatkan keuntungan dari penjualannya dengan Ibu Amira kurang lebih dalam waktu 24 jam atau setelah melakukan proses settlement. Akan tetapi, apabila ibu Amira ingin membatalkan transaksi pembayaran selama belum melakukan settlement, maka ini bisa terjadi.

Intinya, sebelum proses settlement dilakukan, pembeli masih bisa melakukan pembatalan pembayaran, meskipun sudah lunas. Untuk menuju proses pembatalan, tentu perlu menanyakannya terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait.

Tujuan Settlement

Proses final dalam transaksi pembayaran, khususnya menggunakan mesin EDC adalah settlement. Penerapan settlement tentu tidak serta merta hanya untuk satu keperluan saja. Akan tetapi, settlement juga memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

  1. Mendapatkan produk atau barang dari penjual dengan membayarkannya dalam nominal tepat.
  2. Memperoleh layanan yang diberikan oleh penyedia jasa dengan membayarkannya dalam jumlah nominal tertentu.
  3. Menghindari kewajiban utang yang harus dibayar oleh pembeli kepada pihak penjual.
  4. Menghindari adanya beban piutang yang harus ditagih bagi pembeli oleh penjual.
  5. Memperoleh penghasilan dari produk atau barang yang dijual.
  6. Mempercepat proses transaksi keuangan tanpa adanya kendala yang datang meghadang.
  7. Membantu penjual agar bisa lebih cepat dalam melakukan pembukuan keuangan.
  8. Meminimalisir adanya risiko negatif dari suatu transaksi pembayaran tertentu.
  9. Bisa membuat penjual lebih cepat mengamankan dana hasil dari transaksi jual beli yang dilakukan.
  10. Membuat proses transaksi keuangan lebih cepat diproses dengan baik. Tidak perlu khawatir typo atau melakukan kesalahan lain dalam proses transaksi keuangan.

Berbagai Macam Istilah yang Berkaitan dengan Settlement

Settlement adalah proses transaksi keuangan yang paling dinanti-nantikan oleh pihak penjual. Tanpa settlement, maka bisa saja pembeli membatalkan proses pembayaran yang dilakukan olehnya meskipun sudah lunas.

Di samping itu, settlement juga memiliki beberapa istilah yang sangat sering disinggung dalam laporan transaksi keuangan dari mesin EDC. Berikut merupakan macam-macam istilah yang berkaitan dengan settlement. Satu di antaranya tentu sudah pernah mengenalnya meskipun belum begitu lengkap diinfo.

1. LCS

LCS atau Local Currentcy Settlement merupakan penyelesaian yang dilakukan dalam suatu transaksi keuangan dengan sifat bilateral oleh pelaku usaha lokal atau Indonesia dengan partner yang menggunakan mata uang dari negara masing-masing.

Beberapa contoh transaksi LCS di antaranya terjadi pada negara Thailand, Tiongkok, Jepang, dan Malaysia. Hal ini semata-mata dilakukan agar bisa terbebas dan tidak ketergantungan dengan Amerika. Tentu bergantung dengan negara adikuasa tersebut amat tidak baik bagi kehidupan.

2. RTGS

RTGS atau yang juga populer dengan sebutan Real Time Gross Settlement merupakan sistem pengiriman uang antar-bank yang dapat diterima secara real-time, sekitar 2 hingga 4 jam kemudian. RTGS bisa digunakan untuk mengirim uang dengan nominal yang besar.

Hal ini tentu akan sangat menguntungkan. Apalagi jika membutuhkan uang dengan jumlah nominal yang besar. Pilihan terbaik tentu saja menggunakan sistem RTGS. Hanya saja pengiriman via RTGS akan dikenakan admin dengan nominal tertentu. Tenang saja, biayanya tentu tidaklah berat.

3. Net Settlement

Berikutnya adalah net settlement. Ini merupakan proses dari penyelesaian akhir dari transaksi pembayaran dengan cara menghapus kewajiban bayar sekaligus hak tagih pada saat akhir dari periode akuntansi. Biasanya proses ini akan berkaitan erat dengan bank serta rekening bank nasabah terkait.

Memahami istilah net settlement, tentu sebenarnya bukan seharusnya menjadi hal sulit untuk dilakukan. Intinya jika suatu transaksi sudah melakukan settlement, maka uang yang diperoleh bisa terus aman di kantong. Bagi para pebisnis tentu bisa semakin cepat memutarnya kembali.

Settlement adalah penyelesaian pembayaran dari transaksi tertentu. Tanpa settlement tentu penjual masih harus menunggu waktu lama lagi untuk mendapatkan keuntungan yang seharusnya mereka dapatkan. Karena itulah, bijak dan baiklah dalam mengatur sistem keuangan.