Pentingnya Mengetahui Skala Prioritas dalam Pengelolaan Keuangan

Pentingnya Mengetahui Skala Prioritas dalam Pengelolaan Keuangan

Pengertian Skala Prioritas

Anda yang sedang mengelola keuangan harus mengetahui terlebih dahulu mengenai skala prioritas. Skala prioritas adalah ukuran kebutuhan seseorang. Biasanya, skala ini disusun dari kebutuhan yang paling penting sampai kebutuhan yang tidak bisa ditunda pemenuhannya.

Tujuan Skala Prioritas Keuangan

Tujuan dari membuat skala prioritas dalam pengelolaan keuangan yaitu untuk memudahkan kita dalam bertindak sesuai dengan kebutuhan, sehingga kita tidak berada dalam hidup yang konsumtif dan menghindarkan dari pengeluaran yang tidak perlu.

Selain itu, skala prioritas juga membantu kita dalam mengelola keuangan, melatih pola hidup hemat, dan berlatih hidup teratur. Dengan skala prioritas, Anda dapat meminimalisir stres, dapat mengatasi kebutuhan tidak terduga, dapat menghindarkan diri dari berhutang, dapat menabung atau bahkan berinvestasi.

Lebih lagi, Anda juga bisa merencanakan masa depan dengan lebih baik jika Anda memiliki skala prioritas. Jika Anda bijak mengelola keuangan, maka setiap hal yang urgent dan yang penting dapat Anda penuhi. 

Pentingnya Skala Prioritas Dalam Keuangan

Mengelola keuangan merupakan hal yang mudah bila pendapatan yang didapat seseorang jauh melebihi dari pengeluarannya.

Mengelola keuangan juga dapat dilakukan dengan mudah apabila pendapatan yang masuk tidak bergantung waktu (bisa memperoleh pendapatan kapanpun). Apalagi ditambah bila orang tersebut belum berkeluarga sehingga tidak perlu pemikiran lebih banyak untuk mengeluarkan uang.

Sepertinya dalam kondisi seperti itu, seseorang tidak perlu untuk mengelola keuangannya walaupun sebenarnya dalam kondisi bagaimanapun juga tetap diperlukan keahlian dalam mengelola keuangan.

Kapan Butuh Bantuan Ahli untuk Mengurus Keuangan?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa mengelola keuangan menjadi hal yang mudah dilakukan bagi orang yang pendapatannya memadai.

Lantas, bagaimana untuk orang yang pendapatannya pas-pasan? Bagaimana dengan orang yang antara pendapatan dan pengeluarannya tidak terlalu jauh bedanya, serta pendapatan hanya masuk saat awal bulan atau akhir bulan saja?

Biasanya, hal ini banyak dialami oleh para karyawan (pekerja). Pada kondisi yang seperti inilah diperlukan keahlian seseorang dalam mengelola keuangan. Jangan sampai pendapatan yang diterima hanya cukup untuk satu sampai dua minggu saja, dua minggu terakhir terpaksa berhutang.

Pada artikel kali ini, akan dijelaskan secara singkat mengenai cara menyusun sebuah skala prioritas.

1. Menilai Tingkat Urgensi Dari Sebuah Kebutuhan

Urgensi, atau dalam Bahasa Inggris disebut sebagai urgent adalah sesuatu yang “mendesak”. “Mendesak” merupakan suatu keadaan dimana kita harus mementingkan suatu hal yang harus segera kita tindak lanjuti.

Bisa saja hal ini memiliki batas waktu atau sedang membutuhkan reaksi seseorang tanpa membuang waktu. Misalkan, besok Anda akan mendapat tagihan listrik. Dengan begitu, maka kegiatan yang mendesak atau urgent adalah membayar tagihan. Pada saat keadaan seperti itu, membayar hutang dan membeli gas LPJ merupakan suatu hal yang tidak terlalu mendesak.

Tingkat Urgensi Suatu Kebutuhan

Steve R. Cohey dalam First Things First menguraikan konsep manajemen prioritas berdasarkan apakah kegiatan tersebut memang harus dilakukan (apakah memang benar-benar penting dan mendesak). Oleh karena itulah, kita harus terlebih dulu mengetahui apa perbedaan antara mendesak dan penting. Arti dari kata urgent sudah dijelaskan di atas. Sementara apa arti kata penting?

Penting adalah sesuatu yang memiliki nilai manfaat. Jadi penting tidak berhubungan dengan faktor waktu seperti “mendesak”. Menurut Steve R. Cohey, terdapat empat kuadran yang menunjukkan empat kategori kegiatan sesuai kadar kepentingan dan urgensinya. Berikut ini empat kuadran tersebut.

  • Kuadran I: Penting dan mendesak

Untuk menentukan skala prioritas, Kuadran I ini yang akan kita lakukan terlebih dulu, seperti membayar biaya listrik, PDAM, uang sekolah, pengeluaran bahan bakar kendaraan, uang untuk konsumsi sehari-hari, beli gas LPJ saat persediaan gas LPJ untuk memasak sudah benar-benar habis.

  • Kuadran II: Penting tapi tidak mendesak

Kuadran II harus dipenuhi setelah Kuadran I terpenuhi terlebih dahulu. Beberapa kategori kegiatan Kuadran II adalah rekreasi dan hiburan, beli produk fashion, perawatan tubuh dan wajah, perawatan kendaraan, bayar BPJS, beli persediaan gas saat persediaan gas LPJ untuk memasak masih belum habis.

  • Kuadran III: Tidak penting tapi mendesak

Kegiatan yang masuk dalam kategori Kuadran III ini harus dipenuhi berbarengan atau seiringan dengan Kuadran II. Namun, pemenuhan di Kuadran III ini harus disesuaikan dengan keadaan saat itu.

Beberapa kegiatan yang masuk dalam kategori Kuadran III adalah mengganti handphone saat handphone yang lama sudah tidak bisa digunakan lagi.

  • Kuadran IV: Tidak penting dan tidak mendesak

Kegiatan yang masuk dalam katagori ini harus dipenuhi paling belakang setelah kegiatan Kuadran I, II, dan III sudah terpenuhi semua. Beberapa katagori yang masuk ke dalam Kuadran IV adalah mengganti mobil baru, mengganti alat elektronik baru, dan mengganti handphone keluaran terbaru saat handphone yang lama masih bisa digunakan.

Memang menentukan skala prioritas bukanlah merupakan hal yang mudah. Membuat skala prioritas juga lebih sulit untuk dilakukan bagi orang yang tidak terbiasa  mengatur keuangannya. Untuk membiasakannya, hal pertama yang harus dilakukan adalah buatlah daftar kegiatan sesuai dengan kuadran-kuadran di atas.

Lalu, lakukanlah kegiatan tersebut sesuai urutan kuadran-kuadran tersebut. Hal ini mungkin bisa membantu pada tahap awal dalam menentukan skala prioritas.

2. Melihat Peluang Kesempatan yang Akan Datang

Anda pasti pernah mendengar perkataan bahwa kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya. Seringkali, kita dihadapkan pada kejadian seperti itu. Misalkan, kita mendapat tawaran untuk bekerja di sebuah perusahaan besar.

Jika dirasa kesempatan itu akan sulit didapatkan kembali, maka akan jauh lebih baik jika kita mendahulukan kegiatan tersebut daripada kegiatan lainnya. Hal ini tentu akan mengubah skala prioritas kita.

3. Mempertimbangkan Masa Depan 

Saat menyusun skala prioritas, maka kita juga harus mempertimbangkan tentang masa depan. Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa generasi milenial sekarang ini sedang mendominasi dunia kerja.

Hal ini membuat generasi milenial cenderung bersifat boros dan tidak memikirkan masa depan. Kebanyakan dari mereka menggunakan prinsip You Only Live Once (YOLO), dimana mereka berpikir bahwa hidup ini hanya sekali.

Oleh karena itu, nikmatilah hidup sekarang ini tanpa perlu mengkhawatirkan masa depan. Dari pandangan tersebut, tanpa disadari pola pikir mereka terpengaruh, termasuk dalam pola konsumsi mereka.

Pertimbangan Bagi Para Milenial

Misalkan, mereka bisa menghabiskan pendapatan mereka untuk pergi berlibur ke tempat-tempat yang keren, bahkan sampai ke luar negeri. Setelah mereka berlibur, mereka banyak menyebarkan foto-fotonya melalui media sosial.

Mereka berpikir bahwa rasanya belum ngetren jika belum pergi ke tempat-tempat tersebut. Mereka juga senang pergi ke kafe atau ke tempat kulineran yang lagi ngetren di Instagram, tanpa memikirkan tabungan atau investasi masa depan.

Ditambah lagi, karena ingin terlihat ngetren atau tidak mau ketinggalan tren masa kini, mereka bisa membeli gadget kekinian, yang menurut teman-temannya merupakan sesuatu yang hebat.

Terkadang, mereka juga berburu sepatu sneaker bermerek yang pernah dipakai oleh para selebgram atau para influencer. Lalu setelah mereka selesai bekerja, mereka langsung hangout bersama teman-temannya, dan mereka juga nonton konser idola mereka.

Dari pola hidup dan pola pikir mereka, tampaknya rencana yang dibuat untuk masa depan tidak akan dimasukkan dalam daftar yang mereka buat. Sebenarnya hal itu tidak menjadi masalah, asalkan masih disesuaikan dengan pendapatan mereka.

Namun, alangkah baiknya bila rencana masa depan mereka tetap pertimbangkan. Hal-hal sederhana dapat dilakukan untuk masa depan, misalkan dengan menabung atau juga bisa ditempatkan dalam bentuk yang lagi trend saat ini yaitu dalam pasar uang atau reksadana.

4. Menyesuaikan Dengan Kemampuan Diri

Kemampuan diri dalam pengelolaan keuangan sangat berhubungan dengan pengendalian diri. Kadang lingkungan sangat mempengaruhi cara seseorang mengatur uang, dan lingkungan terkadang membuat seseorang berani mengeluarkan uang pada hal-hal yang tidak perlu.

Seseorang harus lebih bersikap bijak dalam menggunakan uang yang ada padanya. Oleh karena itulah, diperlukan sebuah pengendalian diri yang harus disesuaikan dengan kemampuan diri dan kesanggupannya dalam hal ekonomi.

Berikut ini beberapa contoh kondisi yang timbul yang karena dipengaruhi atau diberi efek dari lingkungan pergaulannya.

  • Seseorang memiliki pertemanan dengan orang-orang kaya. Karena ingin dianggap kaya juga, maka ia ikut-ikutan membeli tas branded, yang harganya jauh melebihi pendapatannya, dengan menggunakan kartu kredit.
  • Minum kopi di Starbucks hampir setiap hari, karena ingin dianggap sebagai gaya hidup, padahal keperluan lain masih belum bisa terbeli.
  • Seseorang memiliki pacar atau teman yang hobinya menonton. Demi menemani pacar atau temannya menonton, maka setiap malam minggu pergi ke bioskop dan disertai dengan makan malam di tempat mewah. Jika hal ini dilakukan sekali-kali, maka itu tidak akan menjadi masalah. Namun, kalau terlalu sering dilakukan dan membuat pengeluaran jauh lebih banyak dari pendapatan, maka hal ini bisa membuat pengelolaan keuangan kita hancur berantakan.

Memanfaatkan libur kerja atau libur sekolah dengan rekreasi atau keluar kota, mungkin karena LDR (Long Distance Relationship)

Itulah cara menyusun skala prioritas dalam pengelolaan keuangan. Dari artikel ini, saya harap Anda dapat menyusun skala prioritas Anda dengan bijak. Jika Anda dapat melakukannya, maka keuangan Anda dapat terkelola dengan baik, dan kebutuhan Anda dapat terpenuhi dengan maksimal.

Tingkatkan wawasan pengelolaan keuangan Anda dengan membaca artikel keuangan UKM Sumut. Ukmsumut.id adalah platform yang membina dan mendukung setiap pelaku UKM yang berada di regional Sumatera Utara. Daftarkan UMKM Anda dan dapatkan informasi terbaru untuk meningkatkan peluang bisnis Anda bersama Dewan UKM Sumatera Utara.