Proses produksi adalah proses untuk menghasilkan suatu produk atau barang yang bahannya berupa bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Proses produksi ini akan menambah nilai barang tersebut, karena barang mentah lebih murah nilainya daripada barang jadi. Barang hasil produksi inilah yang akan dipasarkan oleh sebuah perusahaan. Dalam memproduksi suatu produk terdapat sistem produksi dan proses produksi.
Sistem produksi dan proses produksi merupakan dua hal yang berbeda yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Sistem produksi adalah susunan kegiatan produksi yang berjalan secara berkesinambungan. Sementara, proses produksi adalah cara, metode, atau teknik yang digunakan untuk melakukan produksi. Jadi perlu ditegaskan kembali bahwa kedua hal ini saling berhubungan dan saling mengintegrasi.
Sebuah perusahaan yang melakukan produksi pastinya perlu memperhatikan beberapa faktor yang sangat mendukung proses produksi. Faktor ini merupakan hal penting yang perlu dipikirkan oleh perusahaan produksi sehingga produksi produk dapat terus berjalan. Berikut ini adalah lima faktor penting yang bisa menjadi pendorong pada sistem produksi dan proses produksi.
Daftar isi
1. Sumber daya alam (SDA)
Untuk melakukan produksi, maka diperlukan sumber daya alam yang akan digunakan sebagai bahan untuk menghasilkan suatu produk. Bahan ini didapatkan dari alam yang kita sebut sebagai sumber daya alam (SDA). SDA sendiri adalah bahan dari alam yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. SDA dibagi menjadi dua bagian, yaitu SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui. Contoh SDA yang dapat diperbaharui, misalnya seperti SDA yang berasal dari tumbuhan, hewan, air, dan tanah. Sementara, untuk contoh SDA yang tidak dapat diperbaharui seperti SDA yang berasal dari barang tambang, minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam seperti emas, besi, tembaga, dan logam lainnya.
Dapat dikatakan bahwa SDA menjadi sumber dari semua proses produksi yang dilakukan. Misalnya, pada pabrik minyak goreng, pabrik minyak goreng memerlukan bahan untuk memproduksi minyak goreng yang selalu ada di dapur kita. Bahan alam yang diperlukan adalah mayoritas berupa kelapa sawit, tapi ada juga yang berasal dari jagung, bunga matahari, dan bahan alam lainnya.
Contoh lain dapat kita ambil dari sebuah perusahaan tekstil. Perusahaan tekstil harus melalui berbagai tahapan, yaitu pembuatan serat, pembuatan benang, dan pembuatan kain. Kadang ada juga perusahaan yang bergerak di satu bidang saja, misalkan seperti perusahaan pembuatan benang. Namun, beberapa perusahaan tekstil yang besar dan mempunyai modal yang cukup dapat mengerjakan tiga tahapan tersebut sekaligus.
Setiap tahapan dari pabrik tersebut memerlukan SDA. Contohnya, pabrik benang memerlukan bahan alam seperti serat bulu domba untuk membuat benang wol, serat tanaman kapas untuk membuat benang katun, dan serat dari kepompong ulat sutra untuk membuat benang sutra. Pabrik benang juga memerlukan bahan sintetik yang saat ini juga banyak digunakan dalam proses pembuatan benang. Setelah benang dibuat, pabrik pakaian jadi (garment) mulai memproduksi pakaian jadi secara massal. Pakaian jadi tersebut dibuat dengan benang yang berasal dari pabrik tekstil tersebut.
2. Sumber daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) juga merupakan faktor penting dalam sebuah proses produksi. Selain itu, SDM juga merupakan kunci yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Bentuk SDM yaitu berupa tenaga manusia yang dijadikan sebagai pekerja dalam sebuah perusahaan. Dalam perusahaan tersebut, SDM inilah yang berperan sebagai penggerak, pemikir, dan perencana untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan atau organisasi. Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan membutuhkan SDM yang kompeten pada bidangnya masing-masing. Hal ini bertujuan agar semua kegiatan, termasuk kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai target atau tujuan yang diinginkan.
3. Modal
Untuk melakukan proses produksi, maka diperlukan alat dan peralatan. Beberapa peralatan yang dibutuhkan dapat berupa mesin, komputer, perangkat lunak, peralatan kantor, bangunan kantor, bangunan pabrik, dan kendaraan. Semua peralatan ini membantu SDM sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik. Semua peralatan inilah yang disebut dengan barang modal, yang tentunya dibeli dengan menggunakan uang.
Barang modal biasanya berpengaruh dalam akuntansi melalui metode penyusutan, yaitu pengurangan nilai aset daripada barang modal. Acuan dari metode penyusutan ini dapat berupa faktor usia, faktor penggunaan dan faktor lainnya. Acuan ini perlu diperhatikan karena barang modal tersebut tidak bisa bertahan terus-menerus, dan akan ada waktunya saat barang modal tersebut bisa bernilai nol atau tidak memiliki nilai lagi. Jadi, bisa dikatakan arti dari modal adalah uang yang dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu untuk menambah kekayaan.
Modal juga bisa berupa barang yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan proses pekerjaan atau proses produksi. Besaran modal yang diperlukan dalam proses produksi ditentukan dari berapa besar skala produksi yang akan dicapai. Menurut dari sumbernya, modal suatu perusahaan terdiri dari dua jenis, yaitu:
- Modal internal, adalah modal yang diperoleh dari dalam perusahaan atau dari hasil penjualan.
- Modal eksternal, adalah modal yang didapat dari perusahaan dari pihak lain. Modal ini bisa didapat dari pinjaman melalui bank atau lembaga keuangan lain. Modal juga bisa didapat dari investor yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Untuk perusahaan yang sudah go public, maka perusahaan tersebut dapat mendapatkan modal dari saham yang dijual kepada masyarakat umum.
Menurut kegunaannya dalam proses produksi, modal dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Modal tetap, adalah barang modal yang dapat digunakan secara terus menerus dalam proses produksi. Contoh dari modal tetap adalah mesin dan bangunan.
- Modal lancar, adalah barang-barang modal yang sudah tidak bisa dipakai lagi setelah dipakai sekali. Contoh dari modal lancar adalah bahan baku produksi dan bahan pembantu lainnya.
Baca juga: Cara Mendapatkan Modal untuk Memulai Sebuah Bisnis
4. Keahlian atau keterampilan individu
Faktor ini sangat berhubungan dengan SDM, baik yang memiliki keahlian dan keterampilan, dan baik yang dimiliki oleh karyawan atau sebagai pelaku bisnis atau pengusaha. Beberapa keahlian yang biasa dicari oleh perusahaan dalam SDM dari perusahaan tersebut adalah keahlian yang dapat digunakan dimana saja. Keahlian yang dimiliki SDM dapat berupa salah satu dari tiga jenis keahlian ini, yaitu:
- Keahlian manajerial, yaitu keahlian dalam mengelola faktor produksi yang berupa SDM dengan cara yang tepat sehingga diperoleh hasil yang maksimal.
- Keahlian teknologi, yaitu keahlian khusus yang bersifat teknik.
- Keahlian organisasi, yaitu keahlian mengatur berbagai kegiatan perusahaan baik kegiatan internal maupun eksternal.
Tiga keahlian ini merupakan faktor penting untuk mencapai suatu tujuan perusahaan.
5. Pemanfaatan teknologi informasi
Teknologi sudah dipakai oleh manusia sejak dari dulu. Walaupun teknologi yang dipakai manusia jaman dulu masih sangat sederhana, tetapi sudah terbukti bila teknologi sangat memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi sudah menjadi kebutuhan hidup kita, baik di rumah maupun dalam sebuah perusahaan. Penggunaan teknologi menjadi salah satu indikator dari majunya perusahaan tersebut. Dengan menggunakan teknologi, apapun yang akan dikerjakan dapat menjadi lebih mudah, praktis, efektif dan efisien. Teknologi juga membuat produktivitas karyawan semakin meningkat, karena pekerjaan akan diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Teknologi informasi adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, pengelolaan, penyampaian, atau pemindahan informasi atas sarana atau media. Teknologi informasi terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Keduanya ini saling terintegrasi untuk mendukung dan meningkatkan kualitas informasi. Teknologi informasi tidak hanya digunakan untuk komunikasi saja, tetapi juga sebagai alat untuk berkoordinasi. Teknologi informasi juga sangat membantu dalam mengarsip dokumen-dokumen penting.
Semakin kompleks suatu kegiatan dan semakin banyak hasil produksi yang akan dicapai, maka diperlukan pula teknologi informasi yang lebih canggih. Hal ini sangat dibutuhkan karena hasil produksi yang banyak membutuhkan waktu tanggap yang lebih cepat juga (fast response) dalam memberikan laporan dan memecahkan masalah. Kedua hal ini harus dikerjakan secara cepat, sehingga dapat memberikan dampak yang besar dalam proses produksi. Selain itu, teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam merancang suatu desain dari sebuah produk baru yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Teknologi juga bisa membantu mengontrol mesin produksi dengan ketepatan yang baik.
Itulah lima faktor penting yang menjadi pendorong pada sistem produksi dan proses produksi. Dengan mengetahui lima faktor pendorong ini, saya harap Anda dapat menerapkannya dalam bisnis Anda ya. Dengan demikian, Anda dapat meningkatkan kualitas produksi Anda.
Jika Anda tertarik dengan dunia bisnis, terutama UKM, Anda dapat membaca artikel lainnya seputar produksi UKM di ukmsumut.id.
Apabila Anda sudah memiliki UKM, segera daftarkan UKM Anda di UKM Sumatra Utara untuk mendapatkan keuntungan mulai dari memperluas akses pasar, jaringan bisnis, serta dapatkan akses permodalan. Daftar sekarang!