Tanaman pinang tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bahkan budidaya pinang menjadi salah satu sektor bisnis yang menjanjikan. Apalagi dengan banyaknya manfaat pinang bagi kehidupan manusia, khususnya untuk kesehatan tubuh.
Meski tanaman pinang bukanlah komoditi utama di Indonesia, namun pinang menjadi pilihan budidaya yang cukup populer dan kerap menjadi komoditi ekspor utama di beberapa negara. Apakah Anda tertarik untuk mencoba budidaya tumbuhan satu ini? Yuk, simak caranya di bawah ini!
Daftar isi
Peluang Budidaya Pinang di Indonesia
Pada dasarnya peluang budidaya pinang di Indonesia termasuk masih sangat besar. Hal tersebut terjadi karena belum banyak pesaing dan kompetitor yang menggeluti sektor bisnis ini.
Selain itu, budidaya tumbuhan ini juga bisa menjadi bisnis yang tepat jika Anda memiliki keterbatasan modal. Meski modal yang Anda keluarkan terbatas, tetapi keuntungan yang akan didapat nantinya bisa melimpah.
Apalagi pinang bisa diolah menjadi berbagai macam produk yang memiliki nilai jual tinggi dengan beragam manfaat bagi kehidupan manusia. Komoditi pinang di Indonesia juga kerap menjadi incaran bagi pasar internasional. Seperti India, Myanmar, Iran, Afghanistan, China, hingga Bangladesh.
Jenis-Jenis Tanaman Pinang
Sebelum masuk ke pembahasan tentang cara budidaya pinang, Anda perlu tahu terlebih dulu apa saja jenis-jenis tanaman pinang yang ada di Indonesia. Berikut ini adalah 4 jenis tanaman pinang unggulan dengan kualitas terbaik yang bisa menjadi pilihan Anda:
1. Pinang Betara
Pinang betara termasuk salah satu varietas unggulan yang berasal dari Jambi. Jenis betara ini memiliki banyak peminat, karena buahnya yang besar dengan tingkat produktivitas tinggi daripada jenis tanaman pinang lainnya.
Secara umum, bentuk buah pinang betara cenderung oval seperti telur dan akan berwarna oranye ketika sudah matang. Sedangkan sabut pinang betara cenderung berwarna putih kecoklatan. Adapun usia tanaman pinang betara bisa mencapai 25 tahun.
2. Pinang Bulawan
Pinang bulawan juga menjadi varietas unggulan lainnya yang berasal dari Kotamobagu, Sulawesi Utara. Tanaman pinang bulawan ini memiliki buah yang juga besar dan tingkat produktivitas relatif tinggi. Sayangnya, distribusi buahnya harus dari Sulawesi Utara.
3. Pinang Merah
Berbeda dari jenis pinang lainnya, buah pinang merah atau pinang raja ini memiliki ukuran yang kecil dan berbentuk bulat telur. Selain itu, pinang merah juga memiliki batang yang tinggi dan bisa dimanfaatkan sebagai alat penumbuk padi karena memiliki tekstur yang keras.
4. Pinang Kelapa
Pinang kelapa merupakan salah satu varietas unggulan yang cukup populer dan sering digunakan sebagai tanaman hias. Karena pinang kelapa memiliki bentuk yang indah dengan tinggi mencapai 20 meter. Buahnya sendiri dapat menjadi bedak bayi atau bahan menyirih.
Cara Budidaya Pinang yang Benar dan Tepat
Berikut ini adalah berbagai cara budidaya pinang yang benar dan tepat agar bisa cepat panen:
1. Penentuan Lahan
Ketika membudidayakan pinang, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan lahan. Lahan untuk menanam pohon pinang tidak sembarangan dan memiliki beberapa syarat khusus.
Lahan yang tepat akan buah yang dihasilkan bisa lebih banyak dan Anda pun bisa mendapat keuntungan maksimal. Adapun kriteria lahan yang ideal untuk menjadi perkebunan tanaman pinang adalah sebagai berikut:
- Memiliki kelembapan udara sekitar 50-90%.
- Curah hujan sekitar 750-4.500 mm/tahun atau 100-150 hari hujan sepanjang tahun.
- Lahan berada di suhu antara 20-32 derajat celcius.
- Lahan berada di ketinggian dibawah 600 mdpl.
- Tingkat keasaman atau pH tanah berkisar pH 4 sampai pH 8.
- Lahan merupakan campuran lapisan padas, tanah laterit, lempung merah, dan juga aluvial.
2. Pembibitan Pinang
Jika Anda sudah menemukan lahan yang sesuai dengan kriteria tersebut, maka bisa beralih ke proses pembibitan pinang. Ada beberapa proses yang harus Anda lakukan agar budidaya pinang bisa sukses dan menghasilkan buah berkualitas. Berikut adalah berbagai proses pembibitan pinang yang harus Anda lakukan:
- Siapkan polybag berukuran 14 cm x 20 cm. Agar lebih mudah, Anda bisa membeli polybag 1 kg.
- Media tanam untuk bibit pinang bisa menggunakan tanah biasa. Namun, Anda juga bisa mencampurnya dengan kompos atau pupuk kandang. Adapun komposisi yang digunakan adalah ⅔ tanah dan ⅓ pupuk kandang atau kompos.
- Tanam bibit pinang yang berkualitas pada polybag dengan posisi tunas yang mengarah lurus ke atas.
- Jangan lupa untuk lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali. Penyiraman bibit pinang ini tidak boleh terlalu sering dan berlebihan, karena bisa membuat bibit menjadi busuk.
- Setelah bibit berusia 3-4 bulan, lakukan pemupukan kembali dengan pupuk kandang ataupun kompos.
- Tunggu hingga bibit berusia 5-6 bulan.
- Setelah itu, bibit siap untuk dipindahkan ke lahan yang sudah Anda siapkan sebelumnya.
3. Penanaman Pohon Pinang
Selanjutnya adalah proses penanaman yang diawali dengan pemindahan bibit dari polybag ke lahan yang sudah siap digunakan. Dalam proses penanaman pohon pinang, terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain sebagai berikut:
- Pastikan jarak antar tanaman minimal 2,75 meter x 3 meter.
- Supaya proses penanaman bisa lebih optimal dan terlihat rapat, beri bambu ajir di sekitar pohon pinang.
- Perhatikan proses penyinaran matahari, karena nantinya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon.
- Lubang tanam dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm.
- Sebaiknya lubang tanam telah dibuat satu bulan sebelum proses penanaman pohon pinang agar mendapat sinar matahari.
- Setiap lubang telah diberikan pupuk dolomite sebanyak 1 kilogram jika tanah pada lahan merupakan jenis lahan gambut.
4. Pemeliharaan Tanaman Pinang
Pemeliharaan tanaman pinang menjadi cara budidaya pinang yang harus Anda lakukan. Agar mendapatkan hasil yang maksimal ketika panen, tentunya ada berbagai hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini tiga hal yang harus Anda lakukan agar mendapat hasil panen yang maksimal:
- Penyisipan tanaman, yakni untuk memilah tanaman yang mati atau tidak sehat sebaiknya dicadangkan sekitar 5% dari total pohon yang ditanam.
- Pemupukan sebaiknya dilakukan tiap 1-2 kali dalam setahun, yakni saat musim penghujan dan/atau ketika akhir musim penghujan.
- Penyiangan gulma dapat Anda lakukan 2 kali dalam sebulan dengan tujuan agar tidak ada gulma atau rumput yang tumbuh melebihi pohon pinang.
5. Panen dan Pasca Panen
Tahapan terakhir adalah panen. Setidaknya ada dua cara untuk memanen buah pinang, antara lain sebagai berikut.
- Anda dapat memanen buah masak penuh atau buah yang warnanya sudah mulai kuning kemerah-merahan.
- Panen buah muda yang belum keras bijinya dan sudah berbentuk bijinya. Biasanya jenis pinang muda seperti ini akan direbus terlebih dulu agar tekstur bijinya bisa lebih keras. Baru setelah itu dijemur dibawah sinar matahari.
Sudah Paham Cara Budidaya Pinang yang Benar dan Tepat?
Nah, itu dia penjelasan mengenai cara budidaya pinang yang benar dan tepat agar Anda bisa mendapatkan hasil panen yang lebih maksimal. Apakah Anda semakin tertarik untuk membudidayakan pinang? Jika Anda ingin tahu informasi lengkap seputar produksi UKM, silahkan cek tips produksi UKM lainnya di sini, ya!