Clayton Christensen, Professor dari Harvard Business School mencatat, bahwa dari 30.000 produk yang diperkenalkan setiap tahun, 95% diantaranya gagal. Sayangnya, dari 5% yang berhasil memperkenalkan, tak semuanya bisa sukses menjaga kualitas produk.
Data tersebut sesungguhnya menunjukan bahwa masalah produksi itu bukan hal sederhana. Bisnis yang sukses membutuhkan keseriusan dalam kualitas produk, baik saat memulai maupun dalam proses bertahan. Pertanyaannya, apa itu kualitas produk?
Daftar isi
Pengertian Kualitas Produk
Gary Armstrong dan Philip Kotler memberikan pengertian bahwa kualitas produk adalah kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsinya. Fungsi ini meliputi lima hal:
- Durability
- Reliability
- Ease of Operation
- Product Reparation
- Product Attribute
Cara Menjaga Kualitas Produk
Jika Anda bertanya apa yang harus dilakukan untuk menjaga kualitas produk, maka lima hal yang Kolter dan Amstrong jelaskan adalah jawabannya.
1. Durability (Daya Tahan Produk)
Daya tahan produk menjadi salah satu faktor utama konsumen tatkala melakukan pembelian. Setidaknya, ada tiga alasan mengapa ini benar-benar penting.
- Memberikan keuntungan praktis bagi konsumen; mereka lebih mudah menyimpannya dan menjaganya agar tidak cepat rusak.
- Membuat produk lebih ekonomis: masa pakai yang panjang meningkatkan nilai ekonomi dari produk, ini jadi pertimbangan lebih bagi konsumen.
- Membuat produk cenderung ramah lingkungan. Maksudnya, tidak cepat jadi sampah yang merusak lingkungan.
2. Reliability (Keandalan)
Keandalan produk berbicara mengenai kualitas kinerja produk ketika digunakan dalam kondisi normal. Semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna, maka produk semakin andal.
Jadi, cobalah pikirkan dengan baik apakah fungsi produk yang Anda produksi bekerja sesuai harapan konsumen? Anda perlu menguji langsung produk agar mendapat jawaban akurat.
Perlu Anda ketahui, reliability bisa meningkatkan penjualan. Konsumen yang puas dengan kinerja produk secara sukarela biasanya merekomendasikan dan mempromosikan produk Anda.
Maka, mengapa perusahaan harus selalu menjaga kualitas produk? Jawabannya, karena produk sangat berhubungan dengan penjualan dan bisnis secara keseluruhan.
Baca juga: Tips Mendapatkan Bahan Baku Murah
3. Ease of Operation (Kemudahan Operasi)
Ketika Anda paham motif konsumen membeli produk adalah menyelesaikan masalahnya, jangan tambah masalah mereka dengan produk yang sulit digunakan.
Sayangnya, seringkali persoalan kemudahan operasi berbenturan dengan kekayaan fitur dan desain.
Misalnya, alat elektronik dengan banyak tombol mungkin terlihat keren. Namun, apakah itu memudahkan pengguna? Dalam beberapa kasus, menggabungkan fungsi banyak tombol dalam satu tombol membuat produk lebih praktis.
Maka dari itu, sebisa mungkin jangan mengorbankan kemudahan demi fitur atau estetika. Seimbangkan fungsi keduanya dengan melakukan pengujian terhadap pengguna. Jangan lupa, sertakan manual pemakaian produk untuk memudahkan konsumen paham mengoperasikan produk Anda.
4. Product Reparation (Perbaikan Produk)
“Bagaimana jika nanti produknya rusak?” Pertanyaan bernada kekhawatiran ini umumnya ada dalam benak konsumen ketika hendak membeli produk. Apalagi, jika barang tersebut kategorinya barang mahal seperti mobil, motor, ponsel, atau perkakas elektronik.
Untuk menghapuskan keraguan mereka, Anda perlu memperhatikan aspek-aspek purna jual secara mendalam. Misalnya:
- Ketika rusak, apakah ada layanan perbaikannya?
- Jika ada, berapa lama garansi yang bisnis Anda tawarkan?
- Seandainya pusat service terbatas, apakah komponen untuk memperbaiki produknya mudah konsumen cari?
- Seberapa mudah proses perbaikan produknya?
Ketika Anda mampu menjawab berbagai pertanyaan di atas dengan jelas, artinya Anda benar-benar memikirkan product reparation. Tugas Anda tinggal menyampaikannya kepada konsumen agar yakin.
5. Product Attribute (Atribut lain)
Persaingan bisnis yang semakin kompetitif, mutlak mengharuskan produk memiliki atribut lain. Maksudnya, berbagai hal yang mampu memberikan nilai tambah bagi produk Anda ketika pasar membanding-bandingkannya dengan kompetitor.
Poin ini sangat terkait erat dengan strategi pemasaran dan citra yang hendak Anda bangun mengenai produk. Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:
- Mencitrakan produk Anda berkualitas dengan label ‘tahan lama’, ‘dibuat dengan bahan pilihan’, ‘produk asli’, atau lainnya.
- Memberikan klaim pemasaran yang subjektif dengan label ‘efektif 99,99%’, ‘dicintai konsumen’, ‘terbaik di dunia’, dan sebagainya.
- Menunjukkan bahwa produk Anda teruji dengan label ‘halal 100%’, ‘100% organik’, ‘tahan api’, atau lainnya.
Masih banyak atribut lain yang bisa Anda gunakan tentunya. Strategi di atas hanya sebagai gambaran untuk Anda.
Rekomendasi
Keuntungan menjaga kualitas produk dengan memperhatikan semua hal di atas, bisa membuat bisnis Anda berkembang secara bertahap dan bertahan lama.
Tapi sepertinya, wawasan seputar menjaga kualitas produk belumlah cukup untuk kemajuan bisnis Anda. Anda masih perlu banyak wawasan dari berbagai artikel seputar produksi di situs UMKM Sumut ini. Silahkan dibaca!