Memisahkan uang pribadi dan usaha menjadi salah satu langkah awal menghindari kegagalan sebuah bisnis. Cara ini akan juga menghindarkan resiko penggunaan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi yang akhirnya mengakibatkan bisnis kekurangan modal.
Pemisahan ini juga akan mempermudah owner untuk mengontrol pengeluaran, merumuskan strategi bisnis, melihat cash flow secara real time dan mengetahui profit bisnis yang sesungguhnya.
Tidak semua pebisnis pemula mengetahui hal ini. Bagaimana cara memisahkan uang pribadi dan usaha dengan mudah dan tepat.
Daftar isi
Cara Memisahkan Uang Pribadi dan Usaha
Agar tidak salah pengaturan, begini langkah pemisahan antara uang pribadi dan usaha dari para pakar bisnis :
1. Menggunakan Rekening yang Berbeda
Para pelaku usaha paling sering menggunakan cara ini, bisa satu bank beda rekening atau membuat rekening di dua bank yang berbeda. Ini bisa membantu mengelola keuangan usaha dan pribadi secara maksimal.
Khusus untuk rekening bisnis, Anda bisa memilih bank yang memang sesuai dengan kebutuhan. Perlu diketahui bahwa hampir semua bank menyediakan layanan rekening untuk keperluan bisnis. Dengan berbagai fitur yang mendukung. Ini bisa Anda manfaatkan untuk memaksimalkan pengelolaan keuangan bisnis.
Membuat rekening juga mudah, bisa datang langsung ke bank atau melalui aplikasi yang telah disediakan. Selain bisa berfungsi untuk pengelolaan keuangan, rekening bisnis juga bisa Anda manfaatkan untuk mengajukan pinjaman, sehingga jika sewaktu-waktu perlu dana tambahan modal.
2. Memisahkan Kwitansi
Selain memisahkan rekening, cara lain yang bisa dilakukan adalah memisahkan kwitansi pribadi dengan usaha. Tidak hanya kwitansi saja, tapi juga struk belanja, print out rekening koran, atau bukti pembayaran lainnya baik online maupun offline.
Buat folder masing-masing untuk bukti transaksi offline, Anda bisa menggunakan bindex. Masing-masing ada dua macam bindex. Satu untuk arus kas masuk dan satu untuk arus kas keluar. Begitu juga dengan transaksi online, bisa membuat folder terpisah di komputer.
Lalu bagaimana jika ada belanja kebutuhan pribadi dan usaha dalam satu struk yang sama? Tinggal foto copy, satu untuk folder bisnis dan satu untuk pribadi. Catat barang mana saja yang dibeli untuk kebutuhan bisnis dalam buku kas keluar.
3. Menyediakan Akun Utilitas Usaha
Akun utilitas usaha adalah akun yang bisa digunakan untuk menampung pencatatan pengeluaran bisnis. Terutama pengeluaran rutin bulanan, jika biaya untuk kebutuhan air, listrik, telepon, internet, dan lain sebagainya.
Akun ini akan membantu mempermudah pengelolaan pengeluaran usaha. Mencatatnya dengan rapi. Sehingga Anda tahu berapa besar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bisnis dalam satu periode tertentu.
4. Buat Kartu Kredit Khusus Bisnis
Mungkin Anda ingin cara yang lebih praktis atau meminimalisir membayar biaya admin kartu kredit. Dengan cara membuat satu kartu kredit untuk usaha dan pribadi.
Sayangnya, cara seperti itu justru merepotkan, membuat catatan keuangan tidak teratur. Sulit melihat mana saja yang menjadi biaya pribadi dan usaha.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya gunakan kartu kredit yang berbeda. Memang akan menambah biaya administrasi kartu kredit. Namun ini lebih murah dibandingkan dengan risiko kerugian yang akan Anda hadapi karena salah kelola keuangan.
Tidak hanya mempermudah pencatatan dan pemisahan keuangan saja. Kartu kredit khusus bisnis juga bisa Anda gunakan untuk mencari pinjaman usaha. Jika sewaktu-waktu membutuhkan modal tambahan untuk mengembangkan bisnis.
5. Pantau Cash Flow Sebaik Mungkin
Tidak hanya mencatat saja, cara memisahkan uang pribadi dan usaha lainnya adalah dengan memantau cash flow sebaik mungkin. Terutama untuk arus kas usaha, ini bisa dilakukan jika Anda memiliki pencatatan kas yang rapi dan runut.
Bagi Anda yang menggunakan website bisnis yang langsung terintegrasi dengan software atau aplikasi pencatatan keuangan mungkin tidak sulit. Tinggal melihat produk mana yang memiliki cash flow tinggi dan mana yang rendah. Dari data ini Anda bisa mengambil keputusan bisnis terkait keuangan.
Pastikan setiap detail pemasukan dan pengeluaran tercatat dengan baik. Jangan mengabaikan pengeluaran atau pemasukan dengan nilai kecil. Karena jika yang kecil itu terkumpul, bisa jadi pengeluaran dengan nilai yang sangat besar. Jadi usahakan untuk melakukan pencatatan serapi dan sedetail mungkin.
6. Evaluasi, Evaluasi, dan Evaluasi
Memantau saja tidak cukup, harus terus dilakukan evaluasi secara berkala. Dengan evaluasi rutin, berbagai kesalahan kecil bisa segera diketahui. Seperti tidak sama antara saldo kas di catatan dan uang yang ada. Atau ada nota yang belum direkap.
Selain mengetahui kondisi keuangan, dengan evaluasi, Anda juga bisa melihat apakah bisnis sudah sesuai target yang ditentukan atau belum. Jika belum, strategi apa yang harus dilakukan. Apakah perlu dana tambahan atau tidak.
Lakukan evaluasi seminggu sekali atau satu bulan sekali, semakin sering semakin baik. Anda bisa segera mengetahui jika ada kesalahan yang terjadi.
Manfaat Memisahkan Uang Pribadi dan Usaha
Setelah mengetahui cara memisahkan uang pribadi dan usaha, perlu diketahui juga apa manfaat pemisahan tersebut. Antara lain :
A. Meningkatkan Profesionalitas Usaha
Meski hanya usaha kecil, bukan berarti tidak bisa profesional. Selain memberikan layanan terbaik, profesionalitas toko sembako bisa dilihat dari penataan dan pencatatan laporan keuangan. Minimal pos kas masuk dan keluar.
Jika ini sudah rapi, bisa ditingkatkan dengan pencatatan lainnya. Seperti hutang piutang, perlengkapan, asset, biaya operasional toko, dan lain sebagainya. Memang tidak bisa dilakukan sekaligus. Tapi Anda bisa melakukannya secara bertahap. Hingga mencapai pencatatan paling ideal.
B. Laporan Keuangan Lebih Tertata
Pencatatan yang baik bisa menciptakan laporan keuangan sederhana dan tertata. Membuat Anda mudah mengetahui posisi keuangan secara real time. Apakah profit yang didapatkan periode ini sesuai target atau tidak. Apakah ada yang perlu diperbaiki atau tidak, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, sesibuk apapun, pastikan Anda mencatat keuangan dengan sebaik mungkin. Manfaatnya mungkin memang tidak dirasakan sekarang. Tapi nanti. Ketika ada investor atau bank yang membutuhkan laporan keuangan saat pengajuan pinjaman.
C. Menghindari Keuangan yang Berantakan
Keuangan yang berantakan bisa menyebabkan bisnis berantakan, inilah alasan mengapa setiap pemilik usaha perlu mengetahui cara memisahkan uang pribadi dan usaha. Untuk meminimalisir kerugian akibat bisnis yang berantakan.
D. Mengantisipasi Kebangkrutan
Banyak kasus bisnis yang bangkrut akibat salah urus keuangan. Tidak memisahkan uang pribadi dan usaha. Menyebabkan uang usaha terpakai untuk keperluan pribadi. Agar ini tidak terjadi, segera lakukan pemisahan uang usaha dan pribadi. Untuk mengantisipasi kebangkrutan sedini mungkin.
Sudah Melakukan Beberapa Hal Di Atas Tapi Masih Ada Masalah Keuangan?
Bagi Anda yang sudah melakukan beberapa hal diatas, namun masih ada masalah keuangan, Anda bisa mendapat tips keuangan UKM lainnya dengan bergabung bersama komunitas UKM Sumut. Di sana Anda bisa mendapatkan berbagai cara memisahkan uang pribadi dan usaha lebih banyak lagi.
Tak hanya itu saja. Anda juga bisa mendapat jaringan lebih banyak untuk mempercepat perkembangan bisnis. Segera daftarkan UKM Anda di UKM Sumut dan dapatkan berbagai manfaat lainnya.