Bisnis frozen food belakangan ini cukup menjamur. Banyak orang menerjuni bidang usaha yang satu ini. Tentu saja, hal ini disebabkan adanya potensi keuntungan yang cukup menjanjikan dari bisnis makanan beku tersebut. Apalagi, tren masyarakat sekarang ini yang memang memilih sesuatu yang bersifat praktis dan instan, termasuk dalam hal makanan.
Frozen food sendiri adalah salah satu jenis makanan instan yang cukup praktis penyajiannya. Meski begitu, makanan ini tetap memberikan kelezatan serta nilai gizi yang memadai. Proses penyajiannya pun cukup mudah, karena tinggal dimasukkan ke dalam penggorengan atau dikukus makanan pun siap disajikan untuk keluarga.
Daftar isi
Modal Yang Dibutuhkan
Sebelum menjalani bisnis frozen food, yang perlu diketahui adalah perhitungan modal yang harus disiapkan. Selain itu, biaya operasional yang harus dikeluarkan pun harus menjadi pertimbangan. Sehingga nantinya bisa diketahui, berapa nilai jual yang layak untuk produk tersebut guna mendapatkan keuntungan.
Disinilah salah satu letak kelebihan bisnis frozen food ini. Sebab, modal yang harus dikeluarkan bisa disesuaikan dengan anggaran yang ada. Dengan kata lain, semua orang memiliki peluang yang sama untuk menjalankan usaha tersebut.
Bahkan bagi mereka yang sama sekali tidak memiliki modal pun, bisa ikut menjalankan bisnis frozen food ini. Caranya dengan menjadi reseller dari para penjual yang memiliki modal besar. Meski tentu saja, menjadi reseller tidak bisa meraup keuntungan sebesar para penjual, namun minimal tidak memiliki resiko mengeluarkan modal besar atau harus menyediakan stock produk di rumah.
Namun bila ingin lebih serius menjalani bisnis frozen food ini, tentu dibutuhkan modal yang lebih besar. Salah satu yang harus pasti disiapkan adalah freezer sebagai tempat penyimpanan semua produk frozen food tersebut. Hal ini diikuti dengan kebutuhan listrik yang lebih besar. Sementara untuk lokasi usaha bisa memanfaatkan rumah sebagai tempat usaha untuk menghemat pengeluaran.
Kebutuhan modal yang dibutuhkan dalam bisnis frozen food ini terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah kebutuhan modal tetap yang akan digunakan untuk pengadaan mesin freezer, pembuatan banner, meja, kursi serta perlengkapan pendukung lain seperti lampu penerang. Diperkirakan untuk kebutuhan modal tetap ini mencapai angka Rp 2.750.000
Sementara untuk biaya operasional yang harus rutin dikeluarkan setiap bulannya mencapai sekitar Rp 7.500.000. Angka ini digunakan untuk membeli produk frozen food dari supplier yang bisa mendapatkan sekitar 7-8 jenis bahan olahan siap jual. Selain itu, biaya operasional ini juga termasuk membayar biaya listrik dan juga penyediaan kantong plastik kemasan.
Perhitungan yang didapat untuk memulai usaha bisnis frozen food ini diperkirakan mencapai angka Rp 10.250.000. Nilai ini tentu tidak mempertimbangkan beban sewa tempat dan beban gaji dengan asumsi lokasi usaha dilakukan di rumah dan juga dikelola sendiri.
Nilai sebesar ini memungkinkan Anda sudah bisa memiliki bisnis frozen food di rumah guna menambah penghasilan. Apabila ingin menambah varian dagangan, tentu bisa dipertimbangkan dengan jumlah modal yang masih tersedia. Dan semakin banyak varian yang dijual akan memberi peluang konsumen untuk memilih produk yang mereka sukai.
Kiat Bisnis
Untuk memulai bisnis frozen food ini, perlu dilakukan secara tertata. Tujuannya agar bisnis tersebut bisa menghasilkan keuntungan sesuai dengan apa yang diharapkan dan bukan malah menimbulkan kerugian. Oleh karena itu, bagi yang ingin memulai usaha frozen food dengan skala rumahan, perlu memperhatikan beberapa kiat bisnis usaha ini.
Beberapa kiat bisnis frozen food yang harus diketahui oleh para pemula antara lain adalah :
1. Menentukan produk
Banyaknya varian frozen food membuat kita harus menentukan jenis produk yang akan dijual. Misalnya saja, bakso sapi, bakso ayam dan bakso ikan. Ada pula produk sosis, nugget serta tempura. Nah, pilihlah produk yang memiliki banyak konsumen dan disukai oleh masyarakat. Jangan sampai memilih menjual produk yang kurang disukai pasaran karena akan berpeluang untuk mengalami kerugian.
Anda bisa memilih menjual produk frozen food dalam bentuk siap saji atau dalam bentuk makanan beku. Hal ini disesuaikan dengan market pasar yang ada dan tentunya sesuai dengan kemampuan Anda.
2. Menentukan ketersediaan dan kebutuhan modal
Bila sudah menentukan jenis produk yang akan dipasarkan, maka langkah berikutnya adalah tentang perhitungan modal. Kebutuhan modal dan perhitungannya sudah dijelaskan di bagian sebelumnya. Untuk sumber modal, bisa didapatkan dari modal sendiri atau dengan mengajukan kerjasama pada pihak lain. Misalnya pengajuan kredit usaha pada bank. Namun tentu untuk pengajuan pinjaman ke bank ini harus melalui perhitungan detail serta harus ada kepastian keamanan dalam proses pembayaran angsuran.
3. Peralatan
Jenis peralatan yang pasti akan dibutuhkan dalam bisnis frozen food ini adalah freezer sebagai tempat penyimpanan produk. Selain itu, peralatan lain merupakan peralatan pendukung seperti alat penggiling daging, alat vacuum serta alat press untuk kemasan yang akan dijual secara beku.
4. Proses pemasaran
Rangkaian kegiatan dalam bisnis frozen food selanjutnya adalah pemasaran. Proses pemasaran ini menjadi kunci keberhasilan bisnis ini. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam metode pemasaran, misalnya dengan cara titip jual ke orang lain. Ada pula yang dengan menggunakan sistem penjualan langsung kepada konsumen.
5. Promosi
Bisnis frozen food merupakan salah satu jenis bisnis yang memiliki target market kaum millennial. Proses promosi yang harus dilakukan pun sebaiknya diselaraskan dengan konsep pikir para calon konsumen. Dalam hal ini, optimalkan penggunaan media sosial untuk menyampaikan promosi. Selain itu, bisa pula dengan menggandeng para influencer lokal yang dikenal untuk membantu pemasaran. Proses promosi ini harus dilakukan secara terus menerus untuk menguatkan image pada calon konsumen.
6. Lisensi Makanan
Sebagai bagian dari produk makanan, produk yang dijual haruslah dilengkapi dengan syarat yang sudah berlaku. Misalnya saja sertifikat halal, Ijin dari BPOM dan juga nomor Industri Rumah Tangga. Selain itu, pada setiap kemasan harus selalu tercantum tanggal pembuatan produk dan juga masa kadaluarsanya.
Tips Memulai
Untuk memulai bisnis frozen food dalam skala rumahan ini cukup mudah. Yang paling utama dimiliki adalah kemauan untuk bekerja keras dan serius. Sedangkan kelengkapan usaha nantinya bisa dijalankan sesuai dengan perkembangan bisnis tersebut.
Apabila memang belum mampu untuk memiliki freezer sebagai alat penyimpanan produk, kita bisa memulai sebagai reseller. Sehingga kita hanya bertugas untuk memasarkan produk tanpa harus memiliki produk tersebut. Baru setelah ada konsumen yang akan membeli produk yang dijual kita bisa menghubungi supplier untuk mengirimkan produk tersebut.
Bisa pula dengan menggunakan freezer yang ada pada lemari es. Dengan cara ini, kita tidak perlu membeli produk terlalu banyak dan disesuaikan dengan ukuran freezer dalam kulkas. Kelemahannya dari cara ini, kita tidak bisa menyimpan banyak stok untuk setiap varian atau hanya bisa menyediakan varian frozen food secara terbatas. Namun tidak ada salahnya cara ini dicoba untuk menganalisa produk apa yang disukai konsumen.
Tertarik Melakukan Bisnis Frozen Food?
Bisnis frozen food merupakan bisnis yang cukup menjanjikan, dikarenakan permintaannya hingga saat ini masing tinggi dan pemainnya pun masih sedikit. Jadi jika Anda tertarik membuka usaha frozen food dan ingin mengembangkan usahanya segera daftarkan ukm Anda di ukmsumut.id, dan ikuti juga tips bisnis UKM lainnya di sini.
Dalam menjalankan bisnis frozen food ini tidak dibutuhkan izin usaha khusus. Hanya untuk produk yang dijual harus dilengkapi dengan beberapa jenis sertifikat. Seperti sertifikat halal yang berasal dari MUI, Ijin Depkes yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan dan BPOM.
Jenis freezer yang ideal digunakan adalah berukuran 200 liter. Dimana ukuran ini cukup mampu menampung produk dalam jumlah yang cukup banyak dan tidak menyebabkan beban listrik besar.
Usaha ini sangat memiliki prospek karena menjual produk yang menawarkan kepraktisan. Sehingga bagi masyarakat yang cukup sibuk dan tidak memiliki waktu luang untuk memasak, bisa menjadikannya alternatif sajian hidangan di rumah. Selain itu produk ini bisa dibawa sebagai bekal saat bepergian karena proses penyajiannya cukup mudah.